Pamit ke Pegawai Kemenpora, Begini Pesan Zainudin Amali
INDOSPORT.COM - Menpora Zainudin Amali telah berpamitan ke para pegawai Kemenpora pada Jumat (10/03/23). Ia mengatakan bangga bisa membantu Kemenpora mencatatkan banyak kemajuan dalam tata kelola.
Menpora mengatakan, ketika pertama kali masuk Kemenpora, ia dihadapkan dengan situasi sulit. Kondisi Kemenpora saat itu tercatat hampir 10 tahun tak pernah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), bahkan dua tahun disclaimer.
WTP adalah hasil yang menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa Auditor BPK telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Opini WTP adalah impian dan kebanggaan institusi baik pusat dan daerah, sebab institusi yang bersangkutan dapat mengekspresikan akuntabilitasnya sebagai entitas kepada para stakeholder-nya (publik/masyarakat).
"Pada saat saya baru masuk, saya ingat betul pesan Bapak Presiden Joko Widodo, pada 23 Oktober 2019 saya dilantik. Pada 22 (Oktober) saya dipanggil Presiden untuk minta arahan, dan Pak Jokowi menyampaikan arahan yang jelas, hanya satu arahan beliau, "perbaiki tata kelola Kemenpora". Beliau tidak bilang harus berprestasi, tapi perbaiki tata kelola," kata Zainudin Amali.
"Saya tak paham apa yang dimaksud Pak Presiden karena saya tak tahu anatominya jadi Menpora. Begitu saya masuk, saya langsung disambut dengan pejabat Kemenpora, saya sudah tahu maksudnya 'bagaimana nasib kami', karena saya berlatar belakang politik," imbuhnya.
"Saya tahu teman-teman risau. Bapak Ibu, saya memahami apa yg kalian pikirkan. Ada kerisauan, tapi saya yakinkan insya Allah itu tidak terjadi".
"Tapi saya kasih waktu, tugas Presiden adalah memperbaiki tata kelola. Ayo jalan sama sama, tapi bagi yg tidak bisa jalan sama sama, tentu saya tidak bisa, minggir," sambung Menpora.
Menpora juga senang bisa membawa olahraga Indonesia punya landasan kuat yakni DBON (desain besar olahraga nasional). Hal itu bisa memetakan dan mendorong prestasi olahraga di masa depan.
Selama 76 tahun Indonesia merdeka, Menpora menyampaikan bahwa Indonesia belum punya desain tentang olahraga. Akhirnya hal itu diwujudkan melalui Perpres 86 tahun 2021.
1. Tetap Kawal Olahraga Indonesia
"Kemudian kita lahirkan UU, desain besar kepemudaan. Kita akan selesaikan itu, mudah-mudahan jangan sampai lewat periode. Ini satu hal yang jadi pedoman kita untuk maju ke depan," tutur Zainudin Amali.
"Saya tahu kita tak ada desain, road map, akhirnya prioritas program dan penerapannya, tidak peduli berkualitas, yang penting jadi. Itu yang dihindari sehingga saya minta jelas, supaya ada manfaat untuk masyarakat".
"Dengan demikian (DBON), kita bisa ukur program dan kegiatan berkualitas. Ini sudah tertata. Saya titip betul, tolong dijaga supaya jelas terlihat hasil dan bisa diukur. Jadi bukan sekadar menyerap yang tak ada manfaatnya untuk masyarakat," sambung Menpora.
Setelah melewati perjalanan 3 tahun 4 bulan dan 11 hari, Zainudin Amali mengatakan akan tetap mengawal olahraga Indonesia, meski tak lagi menjabat di Kemenpora.
"Walau kita tak bersama lagi di kantor ini. Saya tetap akan mengawal dari luar, kalau ada sulit masalah, kita boleh diskusi. Saya tetap jadi bagian dari bapak/ibu," tuntasnya.
Menpora Zainudin Amali telah menyerahkan surat resmi pengunduran diri dari jabatannya pada Kamis (9/3/2023) ke Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
Sebelumnya, ia telah menyampaikan pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi secara informal. Saat itu, ia menyebut ingin fokus dan berkosentrasi mengurus sepak bola nasional setelah terpilih menjadi wakil ketua umum PSSI.