Profil Indonesia Arena: Stadion Indoor Baru Multifungsi Mewah Karya Anak Bangsa
INDOSPORT.COM - Indonesia Arena atau Indoor Multifunction Stadium (IMS) adalah rumah baru karya anak bangsa yang siap digunakan untuk berbagai event termasuk olahraga.
Giat pemerintah melakukan perbaikan terhadap sejumlah stadion sepak bola agar berstandar internasional, ternyata diimbangi juga dengan pembuatan gedung olahraga baru bersifat multifungsi di Jakarta.
Venue tersebut bernama Indonesia Arena. Saat ini pembangunan sudah hampir rampung, karena bakal digunakan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia Basket atau FIBA World Cup 2023.
Indonesia pertama kalinya bersama Jepang dan Filipina terpilih menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 pada 2017 lalu yang bakal digelar mulai 25 Agustus 2023 mendatang.
Indonesia Arena atau dengan nama lain Indoor Multifunction Stadium (IMS), akan menggelar pertandingan babak penyisihan grup G dan H.
Di grup G ada Iran, Spanyol, Pantai Gading, dan Brasil. Sementara Grup H terdiri dari Kanada, Latvia, Lebanon, dan Prancis. FIBA World Cup 2023 menjadi event olahraga pertama yang bakal digelar di Indonesia Arena.
Ada rencana juga bakal menggelar event olahraga selanjutnya setelah FIBA World Cup 2023, yaitu Indonesia Open. Sebelumnya, turnamen bulutangkis BWF Super 1000 itu digelar di Istora, Senayan, Jakarta.
Edisi Indonesia Open 2023 yang baru saja rampung digelar beberapa waktu lalu menjadi yang terakhir bermain di Istora. Mulai tahun depan bakal pindah ke Indonesia Arena.
"Kemungkinan besar menjadi Indonesia Open terakhir di Istora sebelum berikutnya pindah ke Indoor Multifunction Stadium [Indonesia Arena] sedang dalam proses finishing," kata Ketua Komisi Pengembangan Komersial PP PBSI, Armand Darmadji.
Adapun alasan pindahnya venue Indonesia Open ke Indonesia Arena adalah karena kapasitas yang lebih besar. Berikut profil singkat Indonesia Arena:
1. Profil Singkat Indonesia Arena
Indonesia Arena letaknya tidak jauh dari Istora, karena masih dalam satu komplek olahraga di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Posisi Indonesia Arena diapit oleh Lapangan Panahan, Hall Basket, dan Lapangan Squash di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Gedung olahraga tertutup ini dibangun memang awalnya ditunjukan untuk menggelar FIBA World Cup 2023, karena salah satu persyaratan menjadi tuan rumah harus mempunyai stadion indoor berkapasitas 10 ribu penonton ke atas.
Masalah muncul karena Istora tidak masuk dalam persyaratan lantaran hanya berkapasitas 7.166 penonton. Pemerintah tidak bisa meningkatkan kapasitas Istora.
Karena melanggar ketentuan cagar budaya dimana tidak boleh merubah bentuk fisiknya. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia mencari lokasi untuk dibangun Arena dalam ruangan baru di Jakarta.
Akhirnya, dipilihlah bekas lapangan helikopter di Kompleks Gelora Bung Karno sebagai lokasi. Pembangunan stadion tertutup berkapasitas 16.088 itu diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bersama kontraktor holding BUMN, PT Adhi Karya, PT Nindya Karya, dan PT Penta. Desainnya dibuat bersama oleh rumah produksi dalam negeri yakni Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio.
Mereka pernah membuat desain Dermaga Penyeberangan Eksekutif Merak, Banten, dan Bakauheni, Lampung.
GBK adalah kawasan eksklusif yang didedikasikan untuk fasilitas olahraga dan Indonesia Arena ini akan menjadi yang terbesar di Tanah Air.
Berlandaskan konsep green building, Indonesia Arena mengadopsi filosofi tenun, representasi semangat gotong royong bangsa Indonesia, keberagaman bersatu membentuk bangsa yang kuat dilansir dari Indonesia.go.id.
Didesain dengan semangat yang sama, seperti keranjang anyaman, prinsip tumpang tindih anyaman diwujudkan dalam bentuk massa bangunan yang ditumpuk satu sama lain dengan variasi pola yang unik.
Dirancang khusus untuk FIBA Basketball World Cup 2023, Indonesia Arena juga akan digunakan untuk acara olahraga lain seperti bulutangkis, hiburan, dan konvensi lainnya di masa mendatang.
2. Cara ke Indonesia Arena Naik KRL, MRT, Transjakarta
Indonesia Arena saat ini sedang dalam tahap penyelesaian akhir. Stadion lima lantai tersebut nantinya akan memiliki beberapa fasilitas mewah seperti lapangan utama.
Dua lapangan latihan, ruang ganti pemain, jacuzi, kamar bilas, toilet penonton, tribun VVIP, ruang kerja media dan konferensi pers, lift, dan eskalator.
"Jadi harus digunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi olahraga kita. Bukan hanya untuk bola basket, tetapi juga cabang lainnya," ujar Zainudin Amali yang kala itu masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Selain bola basket, Stadion ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lapangan bola voli, bulu tangkis, tinju, MMA, tenis, atletik, senam serta fungsi non-olahraga lain, seperti konser, seminar dan pertunjukan khusus lain.
Untuk aksesnya sendiri bagi para pecinta basket dunia dan juga nantinya bulutangkis lovers (BL) yang ingin menyaksikan FIBA World Cup 2023 atau Indonesia Open, bisa datang menggunakan berbagai moda transportasi umum.
Seperti Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, bus Transjakarta, atau Moda Raya Terpadu (MRT). Adapun cara dan rutenya yakni sebagai berikut:
KRL
- Turun di stasiun terdekat, Stasiun Palmerah
- Bagi yang datang dari arah Bekasi, bisa langsung turun di Stasiun Tanah Abang, setelah itu pindah rangkaian kereta tujuan Serpong/Parung Panjang lalu turun di Stasiun Palmerah
- Bagi yang datang dari arah Bogor maka tinggal naik KRL jurusan Stasiun Manggarai. Dari Stasiun Manggarai naik KRL tujuan Stasiun Tanah Abang untuk turun di Stasiun Palmerah.
- Bagi yang datang dari arah Serpong dan Tangerang maka bisa langsung turun di Stasiun Palmerah.
- Setelah tiba di Stasiun Palmerah, publik lanjut naik bus Transjakarta 1B ke arah Tosari. Turun di pemberhentian Taman Ria, lalu menyeberang dan masuk lewat Pintu Panahan yang ada di seberangnya.
- Bisa juga naik transportasi online (Gojek/Grab). Jarak dari Stasiun Palmerah ke GBK hanya 3 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 8 menit.
Transjakarta
- Bagi pengunjung yang ingin ke Indonesia Arena di Kawasan GBK menggunakan Transjakarta (TJ), bisa naik TJ koridor 1 jurusan Blok M-Kota. Atau koridor 3F Kalideres - GBK. Kedua jurusan tersebut bisa langsung turun di halte busway Gelora Bung Karno lalu jalan kaki ke Indonesia Arena.
- Dari Jakarta Timur, Anda bisa naik Transjakarta koridor 7 (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) turun di Halte Busway Cawang UKI naik koridor 9C (Pinang Ranti-Senayan), turun di halte Gelora Bung Karno lalu jalan kaki ke Indonesia Arena.
- Dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, Naik Transjakarta koridor 9 (Pluit-Pinang Ranti) lalu transit di Kuningan Barat naik koridor 9C (Pinang Ranti-Senayan) turun di halte Gelora Bung Karno lalu jalan kaki ke Indonesia Arena.
- Dari Jakarta Utara, naik Transjakarta koridor 12 (Tanjung Priuk-Pluit) turun di Halte Transjakarta Kota. Lalu naik koridor 1 (Kota-Blok M) turun di Halte Transjakarta GBK, kemudian bisa dilanjutkan jalan kaki ke dalam menuju Indonesia Arena.
MRT
- Anda bisa naik dari stasiun MRT mana saja lalu turun di Stasiun Istora Mandiri.
- Dari stasiun Istora Mandiri, Pengunjung hanya perlu berjalan kaki sebentar karena stasiun terletak di depan pintu 6 GBK.
Catatan: Posisi Indonesia Arena diapit oleh Lapangan Panahan, Hall Basket, dan Lapangan Squash di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.