Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum KOI, Intip Profil Raja Sapta Oktohari

INDOSPORT.COM - Profil Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC) yang kembali dipercaya melanjutkan kursi kepemimpinannya.
Seperti diketahui sesuai dengan hasil kongress hari ini, Jumat (30/06/23), Raja Sapta Oktohari resmi mendapat mandat untuk melanjutkan jabatannya sebagai pemimpin Komite Olimpiade Indonesia (NOC) periode 2023-2027.
Raja Sapta Oktohari menggandeng Wakil Ketua Umum yang baru, yakni Masagoes Ismail Ning. Di periode sebelumnya, Okto didampingi oleh Warih Sadono.
Menelisik soal profile dari Raja Sapta Oktohari sendiri, pria kelahiran 15 Oktober 1975 ini mengawali karirnya sebagai pengusaha muda.
Selain itu, pria berdarah minang dan Makassar ini juga merupakan anak kedua dari konglomerat dan OSO Grup yakni Oesman Sapta Odang.
Kiprah Raja Sapta Oktohari di dunia olahraga sebagai promotor tinju pada 2008 silam, yang mana ia telah mendirikan Mahkota Promotion (M-Pro).
Perusahaan promotor tinju terbesar di tanah air itu telah menciptakan petinju-peti nju hebat berprestasi, seperti Chris John, Daud Jordan, dan Ongen Sanoksiwi.
Selain tinju, olahraga sepeda juga menjadi salah satu kegemaran dari pria yang akrab disapa Okto itu. Dirinya mulai meningkatkan olahraga sepeda di Indonesia lewat organisasi dan komunitas yang digagasnya.
1. Pernah Jadi Ketum Munaslub
Kemudian pada tahun 2011 silam, Raja Sapta Oktohari dipercaya untuk menjadi Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) DKI Jakarta.
Berkat keseriusannya dalam mengemban amanat sebagai pemimpin ISSI, pria beragama Islam itu dipromosikan untuk menjabat sebagai Ketua Umum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PB ISSI periode 2015-2019.
Disamping itu, Okto juga pernah dipercaya oleh KOI yang saat itu dikepalai oleh Erick Thohir sebagai Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Selanjutnya, Raja Sapta Oktohari harus mengakhiri masa jabatannya sebagai Ketua Umum Munaslub lantaran ia terpilih menjadi President NOC Indonesia Periode 2019-2023.
Okto terpilih secara aklamasi dalam Kongres Komite Olimpiade Indonesia di Jakarta pada 10 Oktober 2019 dengan menggandeng Warih Sardono sebagai wakilnya.
Raja Sapta Oktohari kala itu menggantikan Erick Thohir yang sebelumnya menjabat sebagai ketua pada 2015-2019.
Pada masa kepemimpinannya sebagai Ketua NOC periode 2019-2023, Okto aktif menyebarkan semangat dan nilai-nilai dari Olimpiade, yakni excellence, friendship dan respect.
Dirinya juga dinilai sangat membela kepentingan atlet Indonesia. Beberapa contohnya ialah tindakan positif Okto saat Tim Hoki Indonesia dilarang bertanding di SEA Games 2019 Filipina karena dualisme kepengurusan, juga saat pebulu tangkis Indonesia yang mendapat perlakuan diskriminatif di All England 2021.
2. Visi di Periode Baru
Raja Sapta Oktohari kembali dipercayai sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC) periode 2023-2027 berkat perolehan 66 suara, yakni 33 olahraga olimpik dan 33 olahraga non-olimpik.
Saat ini, Raja Sapta Oktohari menggandeng Masageos Ismail Ning sebagai wakilnya, yang mana sebelumnya Ismail Ning menjabat sebagai Ketua Komite Eksekutif NOC Indonesia periode 2019-2023.
Pada konferensi pers usai penyelenggaraan Kongress hari ini, Jumat (30/06/23) malam WIB, Raja Sapta Oktohari mengaku masih banyak PR yang harus dikerjakan setelah ini.
Kita baru saja selesai menyelenggarakan kongress, walaupun belum tuntas tapi pemilihannya sudah alhamdulillah terlaksana.
"NOC akan terus bekerja, dan akan ada program baru yang akan segera kita launching, yaitu Indonesia Olympic Akademi," pungkas Raja Sapta Oktohari, Jumat (30/06/23) malam WIB, di Hotel Fairmont, Jakarta.
"NOC Indonesia akan membuat akademi dan tersebar di seluruh Indonesia, an berafiliasi dengan olympic akademik dari International Olympic Comittee (IOC)," tutup Okto.