Termasuk Shaquille O'Neal, 5 Atlet Ini Kelewat Jago Sampai Ubah Aturan Olahraganya!
INDOSPORT.COM - Termasuk Shaquille O'Neal, ini 5 atlet dari berbagai cabang olahraga yang paksa pembuat peraturan melakukan penyesuaian agar mereka tidak lagi terlalu dominan.
Atlet-atlet kelas dunia rela melakukan apapun untuk menang dan meraih prestasi. Segala cara akan mereka lakukan demi mencapai target tersebut.
Yang memiliki fisik super atletis akan mecoba memanfaatkan anugerah tersebut untuk melakukan dominasi pada lawan-lawan mereka. Sebagian lain mungkin coba menemukan celah dalam aturan sehingga bisa dimanfaatkan untuk menggenjot performa dan kans untuk menang.
Akan tetapi, dengan cara apapun, dominasi yang awalnya mengundang decak kagum suatu saat akan berujung pada kebosanan karena kompetisi tidak lagi seimbang.
Tidak adanya keseimbangan akan membuat sebuah olahraga menjadi mudah ditebak akhirnya dan kemudian dapat berujung pada hilangnya minat fans untuk menonton.
Maka dari itu dari masa ke masa selalu ada penyesuaian peraturan dari organisasi olahraga terkait individu maupun taktik yang dianggap terlalu menjamin sukses untuk menjaga pemainan agar tetap menarik dan kompetitif.
Berikut ini adalah lima atlet yang begitu hebatnya sampai-sampai membuat olahraga mereka mengubah aturan untuk 'mengalahkan' dominasi mereka.
1. Shaquille O'Neal
Jika seorang penggemar basket ditanyai siapa center terhebat dalam sejarah NBA maka hampir bisa dipastikan jawabannya adalah Shaquile O'Neal.
Dengan tinggi badan mencapai 216 cm dan bobot 147 kg, Shaq adalah monster yang nyaris tidak bisa dihentikan. Setiap kali bertanding juara empat kali NBA dan tiga kali Finals MVP tersebut seringkali dijaga dua sampai tiga pemain lawan sekaligus.
NBA membuat peraturan untuk menipiskan gap kualitas antara Shaq dengan pemain lain pada usai sang megabintang dan Los Angeles Lakers memenangkan cincin kedua mereka.
Yaitu dengan melegalkan kembali zone defense yang membuat para pemain boleh 'mengeroyok' satu lawan di bawah board. Lagipula tidak ada yang bisa menandingi Shaq dalam duel one-on-one.
Selain itu Shaq juga memotivasi NBA untuk memperbaiki kualitas ring basket usai sebagai rookie di 1992, pria yang kini sering muncul di ESPN sebagai pundit tersebut menghancurkan ring hingga dua kali.
1. 2. Tiger Woods
Eldrick Tont Woods atau yang lebih dikenal sebagai Tiger Woods adalah pegolf terbaik sekaligus termahsyur di dunia. Seseorang belum tentu pernah bermain golf namun hampir bisa dipastikan nama atlet asal Amerika Serikat itu mereka ketahui.
Pada awal kemunculannya pada 1996, Woods adalah seorang sensasi luar biasa karena punya pukulan jarak jauh yang membuatnya bisa cepat melewati hole demi hole.
Itu dikarenakan Woods melatih fisiknya agar bisa mengayunkan stik seoptimal mungkin. Kala itu atlet golf belum terlalu mempedulikan gaya hidup sehat layaknya olahragawan dewasa ini.
Demi menjaga agar turnamen tetap seru, akhirnya pembuat penyesuaian aturan untuk mencegah dominasi Woods seperti memperpanjang course, menambah lebih banyak pohon, atau menebalkan rumput.
Walau begitu Woods tetap jadi yang nomor satu. Barulah ketika para atlet golf mulai rajin mengikuti gaya hidup sehat, kesenjangan mulai menyempit.
3. Bobby Hull dan Stan Mikita
Dalam olahraga hoki es, setiap pemain punya preferensi soal tongkat mereka. Tidak terkecuali para atlet yang berkompetisi di NHL.
Para pemain biasanya menyesuaiakan panjang, fleksibilitas, hingga grip yang dirasa nyaman bagi mereka sendiri demi meningkatkan performa di arena.
Akan tetapi, semua itu tetap ada batasannya. Batasan yang mulai diberlakukan usai Bobby Hull dan Stan Mikita pada 1960 lalu di mana mereka secara tidak sengaja mengaplikasikan 'bilah pisang' atau banana blade.
Di awal berkembangnya olahraga hoki es, tongkat permainan sama sekali tidak ada lengkungannya namun Hull dan Mikita menyadari jika lengkungan pada bilah bisa menajamkan tembakan.
Walau demikian itu artinya puck menjadi semakin liar dan tak terbaca arah pergerakannya. Kala itu NHL masih belum mewajibkan helm untuk para atlet sehingga kemudian bilah pisang menjadi sesuatu yang dilarang.
2. 4. Charles Barkley
Semasa aktif bermain di NBA, Charles Barkley dikenal sebagai pemain dengan bokong yang besar yang membantunya melakukan teknik post up dengan baik.
Seringkali Barkley yang membesarkan namanya bersama Philadelphia 76ers itu melakukan gerakan tersebut selama ia menguasai bola sehingga NBA kemudian bertindak dengan mengeluarkan aturan lima detik alias five seconds rule.
Setelah aturan itu ada, maka pemain hanya boleh melakukan tekhnik post up di area free throw selama lima detik saja.
5. Wilt Chamberlain
Jika ada center NBA yang bisa dibandingkan dengan Shaquile O'Neal maka ia adalah Wilt Chamberlain. Sampai sekarang belum pernah ada pemain selain The Goliath yang mampu mengemas 100 poin dalam satu pertandingan NBA.
Layaknya Shaq, Wilt juga menjadi alasan kenapa NBA membuat sejumlah penyesuaian dalam buku daftar aturan permainan mereka.
Salah satu yang paling terkenal adalah tidak lagi diperbolehkannya seorang penembak free throw untuk melewati garis usai melempar bola.
Pasalnya Wilt seringkali sengaja mengarahkan bola ke papan untuk kemudian di-rebound sendiri yang dilanjutkan dengan dunk bernilai dua poin.