"Satu cabor ingin kami masukan, yaitu Paragliding (paralayang), kita masih berjuang. Nanti akan kita lihat OCA akan memberi masukan dengan usulan-usulan kita, diterima atau tidaknya tergantung dari berapa besar partisipasi negara-negara diAsia," ungkap Rita seusai menghadiri acara puncak Haornas di Istora Senayan.
Masih menurut Rita, dipertandingkan atau tidaknya paradigling dalam Asian Games 2018 nanti adalah karena terpenuhi atau tidak peserta (negara) yang akan mengikuti cabor paragliding tersebut, setidaknya 30-40 persen peserta harus ikut serta dalam cabor tersebut.
"Misalnya dari 45 negara, paling tidak 30-40 persen ikut bertanding. Kalau kurang, dikembalikan lagi ke kita supaya melobi (cabor yang lain) lagi. Karena Paragliding berpotensi (meraih medali) dan tidak perlu membangun venue (karena dilakukan di atas bukit)," sambung Rita.
Dalam acara Haornas ini juga diperkenalkan bahwa yang akan menjadi logo dalam Asian Games 2018 Jakarta-Palembang nanti adalah burung kebanggaan masyarakat Papua yaitu burung Cendrawasih yang juga merupakan burung kebanggaan bangsa Indonesia.