Mengenang Senam Kesegaran Jasmani (SKJ): Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga

Jumat, 20 Januari 2017 10:34 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Tiap hari Jumat beberapa puluh tahun yang lalu saat Presiden Soeharto masih berkuasa, ada satu kegiatan wajib yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari tingkat anak Taman Kanak-kanak (TK) hingga pegawai-pegawai kantor pemerintah. 

Kegiatan wajib tersebut dikenal dengan nama Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). SKJ merupakan upaya dari pemerintah Soeharto kala itu untuk memperbaiki pelayanan kesehatan masyarakat. 

Pada era tersebut, pemerintah Soeharto memang acapkali mengampanyekan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah raga. Salah satu tindak nyatanya ialah mencanangkan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 09 September 1983. 

Setelah itu dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 19 Maret 1983 (sebelumnya untuk urusan olahraga diatur oleh Menteri urusan Pemuda dan Menteri Olahraga). Olahraga nasional pun kala itu mendapat momentum kejayaan. Sejumlah prestasi membanggakan ditorehkan para atlet Indonesia, mulai dari gelar juara dari petinju Ellyas Pical, hingga kemampuan tim Piala Thomas Indonesia yang merebut gelar juara dari tangan China pada 1984.

Menteri Pemuda dan Olahraga keempat, Dr Abdul Gafar berupaya menjaga iklim positif ini. Ia pun memutuskan untuk mengeluarkan surat keputusan, SP Kantor Menpora Nomor : B/0227/K/MENPORA/84, Jakarta 13 Februari 1984, dan SK DIRJEN PLSPO Nomor: Kep-03/E/K/1984.

Untuk kembali mengulang memori saat SKJ tengah populer di masyarakat, berikut INDOSPORT paparkan sejarah SKJ di eranya: 

188