Dalam setiap perlombaan, setiap peserta pasti memiliki ambisi untuk bisa keluar sebagai pemenang dan juara. Sayangnya, demi meraih hasil itu tidak jarang, ada peserta yang menghalalkan segala cara untuk bisa mengalahkan lawan-lawannya.
Contohnya seperti yang terjadi dalam ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France 2017 di Prancis pada Selasa (04/07/17) lalu. Akibat tidak ingin posisinya disalip, seorang pembalap asal Slovakia, Peter Sagan tega menyikut peserta lainnya hingga menabrak tembok pembatas.
Baca Juga |
Dilansir dari Daily Mail, menjelang beberapa meter dari ujung perlombaan, Sagan tengah bersaing ketat dengan pembalap lain untuk menjadi yang pertama melewati garis finis.
Namun, saat itu dirinya menyadari salah satu pembalap asal Inggris, Mark Cavendish hendak menyalip posisinya. Tidak ingin hal itu terjadi, Sagan dengan sengaja membelokkan sepedanya ke arah Cavendish.
Tidak siap dengan manuver yang dilakukan oleh Sagan, Cavendish pun oleng dan langsung terjatuh usai menabrak tembok pembatas dengan kecepatan 40 meter per jam. Parahnya, setelah terjatuh di lintasan, Cavendish juga sempat terlindas oleh pembalap-pembalap lain yang ada di belakangnya.
Akibat insiden tersebut, Cavendish pun langsung segera di bawa oleh petugas kesehatan guna mendapat perawatan medis. Dari hasil pemeriksaan, pria berumur 32 tahun itu dilaporkan mengalami patah tulang pada bagian tangan kanannya, sehingga tidak mungkin lagi melanjutkan perlombaan.
Menyikapi tindakan curang yang dilakukan oleh Sagan tersebut, pihak panitia Tour de France 2017 pun langsung mengambil tindakan tegas. Setelah mempelajari video ulang insiden, pihak panitia memutuskan untuk mendiskualifikasi Sagan dari perlombaan.