Dua mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan, Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari bersiap mendaki puncak Gunung Everest, Maret 2018. Keduanya akan membawa alat musik daerah khas Jawa Barat, angklung.
Fransiska dan Mathilda sudah mendaki enam dari tujuh gunung tertinggi di dunia. Keenam gunung yang mereka sudah daki yakni Gunung Jaya (Indonesia) , Aconcagua (Argentina), Denali (Amerika Serikat), Kilimanjaro (Tanzania), Elbrus (Rusia), dan Vinson Massif (Antartika).
Baca Juga |
Dari keenam gunung yang sudah mereka taklukkan, Mathilda mengatakan Gunung Denali di Alaska mempunyai kesulitan terberat. Angin menjadi tantangan terberat dua wanita kelahiran Bandung tersebut.
"Sekali yang paling susah, tapi pemandangannya sangat bagus," kata mahasiswa angkatan 2011 itu di Hotel Century Jakarta, Senin (24/07/17).
"Cuacanya sangat ekstrem di sana. Misalkan, paginya kita dapat cuaca cerah, sorenya sudah banyak kabut. Anginnya juga sangat kencang," ujar Mathilda menambahkan.
Sementara Fransiska mengatakan, keduanya selalu membawa angklung saat mendaki puncak tertinggi di dunia. Bagi mereka, ini cara terbaik memperkenalkan Indonesia di mata dunia.
"Kami selalu bawa angklung. Ini alat musik khas dari daerah kami, Jawa Barat. Kami selalu membunyikan angklung di puncak gunung," kata Fransiska .
"Ketika kami bunyikan, pendaki lain selalu bertanya itu apa. Kami jawab ini alat musik tradisional dari Indonesia. Kami ingin memperkenalkan Indonesia ke dunia," ucapnya mengakhiri.