SEA Games 2017 Malaysia terus mendapatkan sorotan. Kesalahan fatal yang dibuat penyelenggara SEA Games 2017 pertama terjadi pada buku panduan yang dicetaknya, di mana bendera Indonesia terbalik bukan merah putih. Kini warganet Indonesia dibuat marah lantaran lagu 'Rasa Sayange' sempat diputar dalam acara pembukaan SEA Games 2017 yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada Sabtu (19/08/17) malam.
- Kondisi Terkini Tim Bulutangkis Indonesia Jelang Laga Perdana SEA Games 2017
- 3 Kisah Pemanah yang Sumbang Emas Perdana di SEA Games
- Lewat Lindswell Kwok, Wushu Kembali Sumbang Emas SEA Games
- Tragedi Lagi, Bus Rombongan Atlet SEA Games 2017 Alami Kecelakaan
- Persembahkan Emas Keempat di SEA Games, Felda Elvira Panen Pujian
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram, @infia_fact, terdengar alunan lagu Rasa Sayange di pembukaan pesta olahraga antar negara Asia Tenggara ini. Lagu ini terdengar saat kontingen Laos melakukan parade.
Sontak, video tersebut mendapatkan komentar dari para warganet Tanah Air. Mereka mengecam dengan kalimat cacian dan komentar pedas yang ditujukan kepada negeri jiran Malaysia.
"Saatnya kita lebih melestarikan budaya kita. Sakit hati saya saat lagu Rasa Sayange diklaim Malaysia. Lagu itu milik Indonesia, aset negara kita. Kebudayaan kita, kita harus melestarikan dan menjaganya selalu," tulis akun @aura_p.s.apl.
"Tetangga berisiknya Indonesia ya Malaysia.. Sukanya nyari2 hal yg memancing keributan," tulis @testingdiablo22.
"SEA Games bukan seneng malah sakit hati! Bendera salah, budaya dicuri, dicurangi wasit lagi," keluh akun @dinatriya_354.
Lagu Rasa Sayange sempat menjadi perdebatan pada tahun 2007. Malaysia mengklaim lagu tersebut merupakan warisan budaya mereka.
Namun, mantan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, bersikeras lagu Rasa Sayange merupakan lagu asli Indonesia karena lagu rakyat tersebut sudah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur.
"Saya sejak lahir tahun 1946 sudah digendong ibu sambil menyanyikan lagu ini. Bahkan lagu ini telah merakyat di bumi Maluku sejak leluhur, sehingga Malaysia jangan memanfaatkan tidak dipatenkannya hak cipta lagu 'Rasa Sayange' itu menjadi ikon parawisata negaranya," ujar Ralahalu dikutip INDOSPORT dari Antara (03/10/07).