Pertarungan antara dua gladiator kelas menengah itu berakhir dengan hasil imbang. Juri Dave Moretti, memberikan angka 115-113 untuk kemenangan Golovkin, sedangkan Don Trella memberikan hasil imbang 114-114.
Penilaian kontroversial diberikan juri Adalaide Byrd, yang memberikan angka 118-110 untuk kemenangan Canelo.
Sepanjang laga, petinju yang biasa dipanggil GGG (baca Triple-G) tampil lebih agresif. Namun dia gagal merobohkan Canelo yang tampil lebih pintar. Padahal sebelum laga, Golovkin dikenal sebagai petinju dengan rekor KO terbaik, yakni 89,18 persen.
Selain taktik cerdiknya, ada satu hal yang membedakan Canelo dibanding lawan-lawan GGG lainnya. Pada pertarungan tersebut, Canelo sengaja menumbuhkan brewok, alias bulu lebat di dagu dan pipi.
Pelatih Golovkin, Abel Sanchez, menilai hal tersebut sengaja dilakukan Canelo untuk menambah perlindungan untuk dagunya.
“Panjangnya lebih tebal dari normal. Bulu lebat itu bisa membuat dagu Canelo jadi lebih kuat dari biasanya,” ucap Sanchez kepada Ringtv.com.
Saul Alvarez vs Gennady Gennadyevich Golovkin.Meski demikian, klaim Sanchez ditolak Komisi Atletik Negara Bagian Nevada, yang menganggap panjang berewok Canelo masih wajar.
Hasil imbang antara Golovkin dan Canelo membuat Golovkin masih berhak menyandang gelar juara dunia kelas menengah versi WBA, WBC, IBF, dan IBO. Rekor petinju Kazakshtan itu kini menjadi 37 kali menang (33 kali dengan KO), satu imbang dan tanpa kalah.
Sementara itu, rekor pertarungan Canelo kini menjadi 49 kali menang (34 kali menang KO), satu kali kalah dan dua kali imbang. Satu-satunya kekalahan Canelo diderita atas petinju fenomenal lainnya, Floyd Mayweather Jr.
Selain itu, Canelo adalah petinju yang membuat Amir Khan babak belur hingga dilarikan ke rumah sakit. Petinju berusia 27 tahun itu mengalahkan Amir Khan dengan KO pada ronde keenam, tahun 2016 kemarin.