Jika mengingat ke belakang beberapa bulan lalu, Ketua DPR Setya Novanto sempat mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai dirinya diketahui jatuh sakit dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit.
Sehari sebelum pemanggilan tersebut, Setya diketahui masih sehat dan bugar dalam memainkan olahraga tenis meja bersama rekan-rekannya. Olahraga itu sendiri sebenarnya membutuhkan sejumlah aspek fisik yang mendukung agar dapat menghasilkan penampilan yang baik.
Tenis meja yang dimainkan oleh Setya seharusnya menjadi salah satu olahraga menyehatkan. Ada beberapa hal yang membuat tenis meja menjadi salah satu olahraga paling bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Terlebih lagi, diketahui bahwa Setya ternyata hobi bermain tenis meja.
Kala bermain tenis meja, otomatis pemainnya perlu meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan. Hal tersebut akan meningkatkan kewaspadaan mental, konsentrasi dan strategi taktis. Bagi orang tua, olahraga ini akan mampu menyempurnakan taktik.
Tak hanya itu, tenis meja rupanya mampu mengembangkan ketajaman mental. Tenis meja akan mampu membuat pemainnya terlatih terampil untuk menciptakan dan memecahkan teka-teki. Karena mereka belajar soal kecepatan, putaran, serta penempatan bola yang tepat.
Selain ketajaman mental, bagi orang tua, tenis meja menjadi sebuah olahraga persendian terbaik yang ada. Terlebih bagi mereka yang memiliki masalah pada lutut, punggung, serta pergelangan kaki. Olahraga ini takkan membebani sendi pemainnya.
Di sisi lain, Setya Novanto sendiri baru-baru ini kembali ditetapkan sebagai tersangka, masih dalam kasus yang sama, yaitu korupsi pengadaan E-KTP. Namun hingga kini, ia masih belum memenuhi panggilan KPK hingga institusi hukum tersebut terpaksa melakukan pemanggilan paksa terhadap petinggi parta Golkar tersebut.
Setya Novanto rupanya juga sempat terseret dalam kasus dugaan korupsi suap dalam pembangunan venue PON Riau 2012. Kasus suap korupsi PON 2012 itu sendiri menghadirkan nama Lukman Abbas dan Rusli Zainal sebagai salah satu tersangka.