Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengahabiskan waktu satu setengah jam saat meninjau persiapan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Kamis (23/11/17). Didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono, Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, dan Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK GBK, Gatot Tetuko, kunjungan wanita berusia 55 tahun tersebut diapresiasi oleh Ketua Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir.
"Kami berterima kasih atas kunjungan Ibu Sri Mulyani ke venue. Saya menangkap ada rasa puas selama mendampingi. Paling tidak, sebagai pejabat yang mengatur keuangan dan pengeluaran uang negara untuk Asian Games secara keseluruhan, beliau melihat hasilnya secara konkret. Berulang kali, Menkeu mengungkapkan bahwa kelancaran pembangunan infra struktur dan venue Asian Games menunjukkan contoh dari penggunaan anggaran negara dari pajak masyarakat dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Erick.
Menurut Sri Mulyani, kunjungan ke GBK merupakan lanjutan dari sidang kabinet terakhir yang membahas sejauh mana persiapan Asian Games 2018, terutama berkaitan dengan infrastruktur. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang juga Ketua Pengarah Asian Games pernah menyatakan bahwa khusus untuk pembangunan infrastruktur di Jakarta-Palembang, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp30 triliun.
"Ya, dalam sidang kabinet terakhir, dibahas soal penggunaan anggaran di 2017. Sudah sejauh mana sarana dan prasarana yang sudah dibangun dari alokasi pendanaan tahun ini. Dan setelah melihat ini, saya benar-benar puas melihat transformasi di warisan sejarah ini,” kata Sri Mulyani.
"Ada kombinasi antara warisan tahun 1962 dengan teknologi terkini. Dengan melihat perubahan ini, saya yakin masyarakat akan bangga atas renovasi yang telah terjadi. Senang untuk dapat melihat salah satu contoh dari penggunaan anggaran negara dari pajak masyarakat dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, Menkeu memastikan pendanaan untuk INASGOC sudah masuk ke dalam APBN 2018. Jadi, Sri Mulyani berharap, semuanya berjalan sukses.
"Jadi tidak perlu dikhawatirkan. Terutama untuk tahun 2018 yang merupakan tahun penyelenggaraan Asian Games, semuanya sudah teralokasikan sesuai kebutuhan," ungkap Menkeu.
INASGOC sebagai panpel Asian Games 2018 membutuhkan dukungan pendanaan yang besar. Dengan rincian, tes even di Februari 2018, persiapan pelaksanaan pertandingan menyangkut pembelian peralatan tanding, serta upacara pembukaan dan penutupan.
Pada 2017 ini, INASGOC membutuhkan dana mencapat Rp1,8 triliun. Untuk tahun depan, dananya membengkak hingga Rp2,2 triliun.