Usai memanasnya kembali konflik antara Israel dan Palestina dimana Presiden Amerika secara terang-terangan mendukung Yerusalem menjadi Ibukota Israel, kini atlet Israel kembali mendapat penolakan. 7 atlet catur Israel tidak bisa mengikuti Kejuaraan Dunia Catur Cepat 2017 di Arab Saudi karena masalah visa.
Tujuh atlet catur asal Israel ditolak masuk Arab Saudi karena tidak mendapatkan visa untuk masuk ke Arab Saudi, meskipun mereka terdaftar sebagai peserta. Hal ini diungkapkan Wakil Presiden Federasi Catur Dunia (FIDE) Israel, Gelfer.
“Visa ketujuh atlet catur Israel tidak akan dikeluarkan,” ucap Gelfer dilansir dari Reuters.
Pihak Komunikasi Internasional Arab Saudi menolak mengomentari tidak keluarnya visa tujuh pecatur Israel tersebut. Mereka hanya mengatakan akan ada 180 atlet dari seluruh dunia yang mengikuti kejuaraan.
Juru bicara Federasi Catur Israel, Lior Aizenberg, mengatakan pihaknya sudah melakukan segala upaya untuk memastikan ketujuh pecatur Israel tersebut untuk masuk ke Arab Saudi dan mengikuti kejuaraan.
“Ajang ini tidak bisa disebut sebagai kejuaraan dunia jika mereka mencegah pecatur dari negara lain untuk ambil bagian,” ucap Aizenberg.
Ini bukan kali pertama atlet asal Israel mendapat penolakan dalam sebuah event olahraga internasional. Tak terkecuali di Indonesia, saat Asian Games 1962 di Jakarta, Presiden Soekarno menolak mentah-mentah keikutsertaan Israel di Asian Games. Tak hanya itu, Tim Tenis Indonesia putri Indonesia juga pernah menolak menghadapi Israel saat Piala Federasi 2006.