Demi Asian Games 2018, alokasi anggaran telah dikhususkan untuk memperoleh prestasi yang lebih membanggakan lagi dari setiap cabang olahraga yang akan menjadi peserta dari ajang olahraga akbar tersebut.
Dilansir harian Kompas, dengan keputusan seperti itu, tentunya hanya sejumlah atlet elite yang akan mendapatkan dana pembinaan tahun depan nanti. Sayangnya, pemerintah sendiri belum punya anggaran guna pembinaan usai Asian Games berakhir.
Hal itu juga dibenarkan oleh Sekretasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewabroto. Ia mengungkapkan bahwa memang anggaran yang akan digelontorkan nantinya hanya untuk atlet itu fokus untuk Asian Games 2018 saja.
"Memang anggaran untuk atlet fokusnya semua untuk Asian Games 2018, jadi bukan untuk pembinaan biasa, tetapi harus untuk prestasi. Oleh karena itulah tim Kemenpora melakukan verifikasi berdasarkan nomor pertandingan yang berpotensi meraih medali dan berapa banyak atletnya," ungkapnya.
Dari pernyataan tersebut dan keputusan yang ada soal anggaran, hal tersebut mengundang pandangan berbeda dari para pengurus cabang olahraga. Pihak mereka menilai pembinaan atlet seharusnya dilakukan secara berjenjang dan juga berkelanjutan.
Kemenpora sendiri akan memecah pelatnas dalam tiga kategori, yaitu orientasi medai emas Asian Games 2018, potensi perak dan perunggu, serta perbaikan prestasi atlet. Dilansir Pojok Satu, Cabang olahraga yang berorientasi pada medali emas akan mendapatkan porsi anggaran yang lebih banyak.