Kemenpora rupanya telah menyiapkan anggaran yang akan difokuskan khusus untuk pembinaan atlet mempersiapkan laga mereka di Asian Games 2018. Namun nyatanya hal tersebut tak dibarengi rencana pembinaan berkelanjutan pasca event.
Hal tersebut pun turut dikeluhkan oleh sejumlah wakil pengurus besar cabang olahraga usai mengikuti proses verifikasi di Kemenpora pada 27-28 Desember lalu. Terdapat sejumlah keputusan kemenpora yang dianggap berseberangan dengan pandangan pengurus cabor.
Keputusan yang dimaksud adalah soal fokus alokasi anggaran dari Kemenpora. Anggaran untuk pelatnas, seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewabroto, fokusnya semua untuk Asian Games 2018, bukan untuk pembinaan biasa.
Lain halnya dengan para pengurus cabang olahraga yang ada mengungkapkan bahwa seharusnya pembinaan atlet diberikan secara berjenjang serta berkelanjutan, meski Asian Games 2018 sendiri nantinya telah usai.
"Pembinaannya kan tetap harus dari sekarang. Kami tidak berpikir hanya Asian Games. Inilah yang kami sayangkan karena pemerintah ternyata berpikirnya masih parsial," ungkap Wakil Ketua Umum II PB Federasi Panjat Tebing Indonesia Pristiawan Buntoro, dikutip dari Harian Kompas.
- Jalani Test Event Asian Games 2018, Timnas U-23 Bakal Tantang China
- Kemenpora: Anggaran Olahraga Tahun Ini Hanya untuk Asian Games 2018
- Targetkan Medali Emas di Asian Games 2018, Kemenpora Pilih Kasih Soal Anggaran Pelatnas?
- Tampil Gemilang, Greysia/Apriyani Tak Bisa Sendiri Bertarung di Asian Games 2018
Terkait anggaran pembinaan setelah Asian Games 2018, Pristiawan sendiri bersama cabor yang lain masih belum tahu kelanjutannya dan menjadi tanda tanya bagi pihak mereka sendiri. "Kami juga tidak tahu bagaimana setelah Asian Games selesai. Apa ada anggaran lagi atau tidak, kami belum tahu," ungkapnya lagi.