Pemuncak klasemen sementara grup A di Pro Futsal League (PFL) 2018, Giga FC Kota Metro harus mengakui ketangguhan juara bertahan musim 2017, Vamos Mataram. Giga FC kalah 2-3 pada laga hari kedua, Minggu (04/02/18) di GOR UNJ Jatinangor, Sumedang setelah pemain Vamos, Bayu Saptaji mencetak gol kemenangan pada menit akhir babak kedua.
Karenanya usai pertandingan, pelatih Giga FC Kota Metro, Wahyudin Kocoy mengatakan pertandingan berjalan menarim meski dibumbui sejumlah insiden yang memantik emosi pemain. Menurutnya laga pembuka pada hari ini benar-benar membuat kedua tim baik Giga maupun Vaos harus ekstra kerja keras dan mengeluarkan semua kemampuan terbaik.
"Pertandingan tadi menarik karena kedua tim tidak hanya mengandalkan serangan balik tapi kelebihannya masing-masing. Ini bagus buat futsal kita karena akan banyak belajar, termasuk saya," ucapnya.
Wahyudin memang sedikit menyesali karena target mencuri satu poin dari Vamos batal tercapai, tapi ia lebih senang lantaran anak asuhnya telah bermain sepenuh hati. Dirinya menganggap kekalahan yang dialami Giga FC lebih karena mereka tidak beruntung meski sudah berusaha maksimal. Selain itu, tim Vamos memiliki efektivitas serangan yang matang sehingga mampu mengkonversi peluang yang ada menjadi kemenangan.
"Hari ini bukan milik kami, tapi Vamos. Kami sudah berusaha maksimal mencuri poin, intinya target mendapatkan satu poin minimal tidak berhasil dan memang bukan rejeki kami. Walau kita andalkan tim, tetapi efektivitas Vamos lebih bagus. Selamat buat Vamos yang berhasil memenangkan pertandingan," tutupnya.
Dengan kekalahan dari Vamos, Giga FC harus rela turun ke posisi dua klasemen sementara grup A PFL 2018. Meski memiliki poin yang sama dengan Vamos Mataram, Giga harus rela tersingkir lantaran kalah head to head dari Vamos.