Permata Indah Manokwari gagal meraih poin dalam laga penting. Bertarung dalam laga berlabel Derby Manokwari, dalam lanjutan ajang Pro Futsal League 2018 (PFL 2018), Permata Indah Manokwari ditaklukkan Black Steel Manokwari.
Bermain di depan pendukungnya sendiri di GOR Sudiang Makassar, Permata Indah Manokwari dibuat bertekuk lutut. Tiga gol Permata Indah Manokwari dicetak oleh M Subhan, Alexander Benhard, dan Rio Pangestu.
Laga berjalan panas sejak menit awal. Bahkan pertandingan sempat memanas di menit 35. Hal ini setelah Marcelino Ricard Waroy di kartu merah. Tak pelak kejadian ini membuat penggawa Permata Indah lainnya terpancing emosi.
Tensi panas itu ini pun dikeluhkan oleh pelatih Permata Indah Manokwari, Sayan Karmadi. Ia menilai emosi para pemainnya menjadi biang kekalahan timnya atas Black Steel.
"Emosi jadi permasalahan terbesar. Padahal kami dari tim pelatih juga sudah berupaya untuk meredam, namun ada situasi yang membuat tim pelatih tak bisa atasi itu. Selain itu juga karena banyak peluang yang tercipta tak menjadi gol. Ini yang menjadi perhatian kami untuk diperbaiki," ujar Sayan.
Tingginya emosi juga sedikit dikeluhkan oleh asisten pelatih Black Steel Manokwari, Yori van der Torren. Namun bagi Yori beruntung wasit dapat mengambil peran penting dalam pertandingan dalam tensi tinggi.
"Kala pertandingan seperti ini yang penting wasit memimpin dengan baik. Karena kalau ada salah satu tim yang dirugikan itu bisa memancaing emosi. Kalau laga besar kita butuh wasit yang berani ambil keputusan supaya pemain dan ofsial bisa fokus di pertandingan," beber Yori.
Kini dengan kekalahan ini, Permata Indah berharap dapat membalasdi laga berikutnya. Dimana mereka akan menantang IPC Pelindo II besok.