Federasi Angkat Berat Asia (AWF) mengusulkan untuk mencoret kelas pertandingan 62 kilogram di Asian Games 2018. Meski hal tersebut masih berstatus usulan, Menteri Pemuda dan Olahraga sudah mengirimi surat protes kepada Presiden OCA (Olympic Council of Asia).
Menpora ternyata tidak menganggap enteng usulan dari AWF untuk mencoret kelas tanding 62 kilogram yang dikuasai oleh lifter Eko Yuli Irawan. Imam Nahrawi secara resmi telah melayangkan surat protes kepada Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah.
Dalam surat tersebut Menpora menyebutkan salah satu pertimbangan untuk menolak keputusan AWF itu. Pasalnya, pada saat Rapat Koordinasi Komite Olimpiade Asia yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2018 lalu, tidak membahas hal yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan perubahan nomor tanding pada Asian Games 2018.
Sebelum Menpora menyurati Presiden OCA, pengambilan suara yang dilakukan oleh Komite Teknis AWF dan Anggota Eksekutif AWF, mayoritas menyepakati pencoretan tersebut melalui surat yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Federasi Angkat Berat Internasional, Mr.Attila Adamfi, pada 11 Februari 2018 lalu.
Sementara itu jika pencoretan itu benar-benar diresmikan, kontingen Indonesia akan mengalami pukulan telak. Pasalnya, lifter Eko Yuli Irawan ditargetkan untuk menggondol medali emas di nomor tanding 62 kilogram tersebut.
Atlet asal Lampung itu sebelumnya berhasil meraih medali perak pada Olimpiade Rio 2016 lalu, dan menjadi lifter terkuat yang dimiliki Indonesia saat ini di kelas tanding 62 kilogram.