INDOSPORT.COM – Pelari tercepat di Asia, Su Bingtian, kembali membawa medali di turnamen Piala Continental IAAF di Republik Ceko pada Minggu (09/09/18) lalu.
Dalam turnamen tersebut Su menyabet medali perak dengan torehan waktu 10,03 detik dalam nomor 100 m putra. Ia kalah dari pelari Amerika Serikat, Noah Lyles.
Meski hanya meraih perak, namun ia telah mengakhiri musim 2018 dengan gemilang. Su pun berharap mendapatkan tantangan yang lebih besar pada musim selanjutnya.
"Musim 2018 luar biasa dan itu membuat saya melihat bahwa saya bisa melakukan yang lebih baik. Setelah 14 kompetisi tahun ini, saya akan menghadapi tantangan yang lebih berat tahun depan, saya tidak takut karena saya selalu bekerja keras,” kata Su kepada awak media Daily China.
Selain itu, pelari berusia 29 tahun tersebut mengungkapkan bahwa ia telah menjadi seorang dosen di sebuah universitas setelah Asian Games 2018, di mana Su menggondol medali emas dan mencatat rekor pertandingan, yakni 9,92 detik.
"Secara teknis, saya telah pensiun dari timnas sebagai atlet dan saya sekarang seorang profesor di Universitas Jinan,"
"Setelah Asian Games, saya memutuskan untuk beristirahat dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga saya,”
“Medali emas adalah hadiah terbaik untuk anak saya. Saya ingin dia tahu ayahnya baik karena ketekunan dan kerja keras. Saya ingin memberi contoh yang baik,” paparnya.
Ia kini sedang fokus mempersiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo 2020, dan Su berambisi akan mencetak rekor waktu baru agar predikat pelari tercepat di benua Asia tak terkalahkan.
Terus Ikuti Berita Olimpik dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT