x

Mengenal Olahraga Paralayang, Olahraga yang Beri Sensasi Terbang Bak Superman

Sabtu, 3 Desember 2016 11:00 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Galih Prasetyo

Paralayang merupakan sebuah cabang olahraga profesional, namun di sisi lain dapat menjelma mejadi sebuah olahraga hiburan yang menyenangkan. Terbang dari ketinggian dan mengandalkan angin untuk melihat pemandangan luar biasa dari atas tentunya menjadi sensasi tersendiri bagi para penikmatnya.

Tanpa menggunakan mesin, para pilot paralayang menggunakan kaki mereka untuk lepas landas dan mendarat. Mengandalkan parasut dan angin serta cuaca, meski menyenangkan, olahraga paralayang tentunya juga memliki resiko besar di dalamnya.

Namun resiko itu dapat dicegah dengan beberapa cara, melakukan olahraga paralayang sesuai prosedur akan menekan tingkat kecelakaan yang dapat dialami. Untuk itulah, maka para penikmat paralayang, terutama pemula harus memperhatikan betul beberapa hal agar dapat terbang dengan aman dan nyaman.

Mantan atlet sekaligus pelatih paralayang Jawa Timur di Pekan Olahraga Nasional (PON Jabar 2016) lalu, Yustira Ramadhan punya beberapa tips untuk para pemula.

Berikut INDOSPORT merangkum beberapa fakta dan hal penting yang harus diperhatikan bagi mereka yang ingin menjajal olahraga paralayang:

        


1. Tak mudah jadi atlet paralayang

Olahraga paralayang yang saat ini tengah digandrungi.

Menjadi atlet Paralayang bukanlah hal yang mudah, setidaknya hal tersebut yang dirasakan mantan atlet Paralayang nasional, Yustira Ramadhani. Pria yang akrab disapa Rama tersebut telah malamg melintang berkiprah sebagai atlet dan terakhir menjadi pelatih tim Paralayang Jawa Timur di ajang PON Jabar 2016.

Rama berhasil membawa anak asuhnya menyabet empat medali emas dari delapan kategori yang dipertandingkan. Ia juga aktif menjadi instruktur dan pelatih bagi para atlet Paralayang pemula di Jawa Timur.

“Perkembangan paralayang sangat bagus di Indonesia sampai sekarang sudah ada anggota sekitar 1500-an pilot. Selain sebagai olahraga profesional, paralayang juga identik dengan olahraga rekreasional,” ujar Rama kepada INDOSPORT.

Namun, menjadi atlet Paralayang tak semudah membalikan telapak tangan karena merka harus melewati beragam proses. Pemula tak dapat sembarangan menggunakan parasut lalu terbang tanpa melalui beberapa prosedur yang telah ditetapkan.

“Jadi untuk belajar Paralayang tidak bisa langsung terbang, kita ada proses ground school dulu bagaimana cara mengembangkan parasut di darat. Selain itu juga ada class room untuk materi-materi,”tambahnya.

“Begitu pula ada materi safe-nya, siswa tak akan pernah diizinkan terbang jika belum mampu memenuhi syarat kelayakan terbang,”


2. Orang biasa bisa Menikmati Paralayang

Salah satu atlet paralayang Jatim setelah terbang dari Gunung Banyak, Kota Batu, bersiap mendarat di daerah Songgoriti, Jatim.

Menjadi atlet Paralayang memang tak mudah dan perlu proses panjang untuk dapat terbang dengan parasut dari ketinggian. Namun, bagi Anda yang ingin mencicipi rasanya menjadi burung terbang dari ketinggian melalui olahraga Paralayang tak perlu bersedih karena hal tersebut dapat diwujudkan.

Sebagian dari Anda pasti pernah melihat secara langsung kehadiran jasa instruktur yang akan mendampingi masyarakat melakoni olahraga terbang bebas. Anda dapat terbang dari ketinggian secara aman dan nyaman dengan didampingi oleh instruktur profesional.

“Itu dinamakan joint tandem flight, Jadi tidak perlu kursus dulu, cukup punya sedikit nyali langsug terbang. Kami mempunyai lisensi khusus untuk boleh terbang tandem dan melalui proses yang lumayan ribet dan waktu yang lama untuk mendapatkan lisensi tandem,” ujar Rama.

Instruktur yang telah terjamin keahliannya memang benar-benar digojlok sebelum lolos dan mendapatkan izin tandem. Apalagi mereka juga harus dapat memastikan keamanan orang lain yang mereka bawa terbang tinggi.

“Para instruktur tandem flight setidaknya harus melewati lima tingkatan, paling cepat lima tahun lah setelah awal belajar, selain itu harus lulus program P3K 75 jam,” tambahnya. 


3. Peralatan untuk olahraga Paralayang

Olahraga paralayang yang saat ini tengah digandrungi.

Dilansir dari situr Paraglinging.web.id, beberapa perlengkapan wajib harus digunakan oleh para penerbang dan juga orang yang ingin melakukan olahraga Paralayang. Perlengkapan utama dalam olahraga paralayang antara lain parasut utama dan cadangan, harness, dan helm.

Perlengkapan pendukung terbang yang diperlukan antara lain variometer, radio/HT, GPS, windmeter, peta lokasi terbang, dan lain-lain. Sedang perlengkapan pakaian penerbang antara lain baju terbang/flight suit, sarung tangan, dan sepatu berleher tinggi/boot.

Jenis parasut yang dipergunakan sangat tergantung dari tingkat kemampuan penerbang dan berat penerbang. Setidak-tidaknya terdapat tiga jenis parasut paralayang yaitu, parasut untuk pemula, parasut untuk penerbang menengah, dan parasut untuk penerbang mahir.

Ukuran parasut juga harus sesuai dengan berat penerbangnya. Ukuran yang tersedia antara lain XS, S, M, L serta LL untuk terbang berdua/tandem.


4. Instruktur Paralayang harus menguasai medan

Olahraga paralayang yang saat ini tengah digandrungi.

Beban berat berada di pundak para pelatih atau instruktur Paralayang karena mereka dituntut harus menguasai medan serta keamanan atau orang lain yang diajak terbang.

Sebagaimana diketahui, olahraga Paralayang mengandalkan cuaca dan angin untuk menerbangkan parasut, jika cuaca tak bersahabat maka terbang di angkasa akan menjadi hal yang cukup berbahaya.

“Pengalaman horor saat terbang atau medarat itu banyak sekali, tapi Alhamdulillah dengan bekal teori dan latihan yang cukup bisa mengatasi masalah-masalah tersebut, saya juga baru saja mengikuti kursus keselamatan terbang bulan lalu di Maninjau, Sumatera Barat, instrukturnya dari Swiss,” ujar Rama.

Di Indonesia, lisensi untuk pelatih paralayang dikeluarkan oleh Persatuan Olahraga Dirgantara Layang Gantung Indonesia – Federasi Aero Sport Indonesia / PLGI – FASI.

Pada umumnya pelatih-pelatih tersebut telah bergabung di klub atau klub pendidikan yang bernaung di bawah FASIDA di mana klub tersebut berada yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.


5. Pendaratan yang aman

Olahraga paralayang yang saat ini tengah digandrungi.

Terbang dari ketinggian atau tebing tinggi, risiko untuk menabrak atau melenceng dari titik pendaratan menjadi risiko terbesar saat melakukan olahraga Paralayang. Namun jangan khawatir, bagi para orang awam yang ingin menikmati Paralayang ternyata telah disiapkan titik-titik pendaratan yang aman.

Jarak yang ditempuh pun tak terlalu jauh jika dibandingkan dengan para alet profesional yang dapat terbang hingga ratusan kilometer.

“Kita bisas mendarat di mana saja asal tempat tersebut aman kalau buat tandem yang sifatnya rekreasi sudah ditentukan tempat mendaratnya biar tidak terlalu sudah untuk menjemputnya,” tutur Rama.

Pilot juga dibekali oleh ilmu untuk bertahan hidup atau survival jika mereka terpaksa mendarat di wilayah yang jauh dari pemukiman.

“Kalau lomba cross country kita terbang puluhan bahkan ratusan kilometer, maka dari itu pilot Paralayang harus menguasai ilmu cuaca /meteologi dan ilmu survival kalau-kalau mendaratnya jauh dari perkampungan,” tambahnya.

ParalayangAsk the Expert

Berita Terkini