Arjal Ambri, Putra NTT yang Menyusul Yabes Roni dan Wonderkid Persib di Dunia Si Kulit Bundar
Nama Yabes Roni dan wonderkid Persib, Billy Keraf tentu sudah tidak asing lagi pencinta sepakbola Indonesia. Kedua pemain asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut berhasil menembus ketatnya persaingan di kasta teratas Liga Indonesia. Kini, ada satu pemain lagi yang akan menyusul yakni, Arjal Muharam Ambri.
Akan tetapi, ada sedikit perbedaan antara ketiganya. Jika Yabes dan Billy menjajal sepakbola konvensional, maka lain halnya dengan Arjal yang menekuni dunia futsal.
Arjal baru saja mencatatkan namanya sebagai pefustal pertama asal NTT yang bisa tampil di kasta teratas liga futsal Indonesia, Pro Futsal League 2018. Hal itu terjadi usai atlet 20 tahun tersebut membawa klubnya, Dumai FC promosi dari Liga Futsal Nusantara.
Berposisi sebagai flank, Arjal membantu Dumai FC turut mengamankan satu tiket promosi bersama FC Binjai, DLS FC Banyumas dan Deking's Halus. Hal itu terjadi setelah Dumai mampu menaklukan Bifor JPL dengan skor 5-0 di babak delapan besar, Jumat (08/12/17) lalu di GOR ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Keberhasilan Arjal dan Dumai FC dinilai merupakan suatu sejarah bagi klub yang beradal dari kota kecil di kepulauan Riau. Apalagi ketika itu, dirinya dipercaya untuk mengemban ban kapten. Suatu kebanggaan yang cukup sulit untuk dirangkai dengan kata-kata.
"Ini sejarah setelah Harimau Rawa apalagi Dumai dari kota kecil yang tidak memiliki banyak pemain futsal tapi regenerasinya itu luar biasa," tutur Achmad Syaibani selaku pelatih klub.
Lantas, seperti apa perjalanan karir Arjal Ambri untuk mencatatkan sejarah di dunia futsal khususnya di daerah NTT? Berikut INDOSPORT menyajikannya untuk pembaca setia.
1. Pefutsal NTT Pertama di Liga Profesional
Pasca mengantarkan Dumai FC promosi ke kasta teratas, Arjal bisa saja menjadi pemain futsal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan bermain di Pro Futsal League (PFL). Hal itu sudah diindikasikan oleh pelatih Ahmad Syabani yang pernah mengatakan ingin mempertahankan sejumlah pemain termasuk pemuda kelahiran 1997 itu.
Meski demikian, Arjal mengatakan masih akan menunggu kepastian selanjutnya dan memilih untuk kembali ke kampung halamannya, Kupang, NTT. Tidak lupa, ia pun berbagi cerita dan pengalamannya di Liga Futsal Nusantara yang baru saja berakhir.
"Responnya (keluarga dan teman) yah sangat senanglah soalnya kan saya bisa dibilang orang pertama dari NTT yang Insya Allah bisa main di liga pro,"
"Pokoknya banyak pertanyaanlah dari teman-teman dan keluarga misalnya di sana (liga futsal) tuh gimana. Gimana awalnya bisa main dari perwakilan Riau dan rasanya bisa bawa lolos Dumai FC ke liga pro," sambungnya.
Sebagai catatan, sebelum membawa Dumai FC lolos ke Pro Futsal League 2018, Arjal mengaku sempat nervous terutama saat pertandingan penentuan di babak delapan besar pekan lalu.
"Sempat nervous di pertandingan kemarin, namun akhirnya bisa lolos dan itu hasil semua kerja keras kita dan atas rahmat Allah," urai pemuda yang masih memiliki darah Ende, NTT.
2. Idolakan Ardiansyah Runtuboy
Arjal menjelaskan keberuntungan mulai berpihak kepadanya pada saat tergabung dalam tim pra PON NTT pada 2015 lalu. Ketika itu ia bertemu dengan Ahmad Syabani yang ditugaskan menangani tim futsal NTT. Setelahnya menjelang Liga Futsal Nusantara 2017, Arjal kemudian dikontak oleh sang pelatih yang kebetulan ditunjuk membesut Dumai FC.
"Waktu ketemu coach Bani itu 2015 pas dia melatih pra pon NTT. Saat itu kan saya juga masuk di skuad futsal NTT jadi di latih sama dia," bebernya.
"Pas kemarin mau mulai liga kemudian diajak. Itu pas coach Bani ditawari megang Dumai FC Riau di Linus, jadi sempat kontakan dan akhirnya di ajak," sambung Arjal.
Dengan peluang main di kasta teratas, Arjal mengakui sangat ingin menghadapi idolanya, Ardiansyah Runtuboy. Dirinya mengatakan sudah siap untuk menjajal peruntungan di liga pro, meski tekanan dan beban yang dihadapi lebih berat dibanding di Linus (Liga Nusantara).
"Saya sudah siap buat main di liga pro. Kalau dibilang nmau ketemu siapa, tentu saja saya ingin ketemu Runtuboy. Soalnya dia salah satu idola," aku pemain yang sering menjajal posisi Flank maupun Anchor itu.
3. Harapan, Pendidikan dan Karir
Selain menjadi atlet futsal, ternyata Arjal juga tidak begitu saja melupakan pendidikan. Saat ini ia tengah terdaftar di salah satu universitas di Jakarta dan pemuda 20 tahun itu ingin karir di lapangan dan juga pendidikan berjalan beriringan.
"Iya rencananya futsal tetap jalan barengan dengan kuliah. Soalnya nanti rencananya mau ikut coach Bani di Jakarta di BSI," beber kapten Dumai FC itu.
Saat ini, Arjal mengaku sejatinya perkembangan futsal di kawasan NTT sudah cukup baik. Sayangnya, potensi pemain yang ada tidak didukung dengan fasilitas yang memadai. Karenanya, ia berharap pemerintah bisa peka dan membantu memasyarakatkan olahraga ini.
"Kalau menurut saya, futsal di NTT sudah sangat berkembang sekali. Cuma itu dia, lapangan dan pelatih saja yang kurang," ucapnya.
"Fasilitas belum terlalu banyak. Buktinya di Linus saja tidak ada tim dari NTT. Nanti kalau pun ada yang main juga pasti bingung siapa yang mau biayai," tutupnya.