Masyarakat 'Masih Buta', Begini Strategi INASGOC Buat Publik Sadar Asian Games 2018
Menanggapi penyataan Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia Asian Games 2018, Komjen Pol. Syafruddin, yang menilai kurangnya publikasi ajang olahraga akbar tersebut di tengah publik Indonesia saat ini, INASGOC telah menyiapkan strategi tersendiri untuk mengatasinya.
Wakil Presiden II Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC), Gatot S. Dewa Broto, mengungkapkan bahwa 2018 ini, publikasi dan sosialisasi ajang olahraga akbar Asian Games 2018 akan lebih dilakukan secara intensif oleh pihak penyelenggara.
"Dibandingkan dengan 2017, pada 2018 ini kita akan lebih melakukan publikasi Asian Games lebih intensif lagi dari sebelumnya," ujar pria yang juga Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tersebut, usai dihubungi oleh INDOSPORT, Sabtu (13/01/18) ini.
Sebelumnya, Gatot sendiri memang tak menampik bahwa publikasi yang dilakukan oleh penyelenggara terbilang masih minim. Hal itu yang membuat kemudian gaung dari Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang itu sendiri belum mendapatkan kesadaran penuh dari masyarakat.
Komjen Pol Syafruddin yang juga menjabat sebagai Wakil Kapolri dikabarkan sempat menilai bahwa publikasi ajang olahraga akbar Asian Games 2018 itu sendiri terbilang masih sangat kurang membangun kesadara publik Indonesia saat ini.
Kenyataan itu membuat Syaffrudin sendiri akhirnya menekankan betapa pentingnya ajang Asian Games 2018 ini bagi Indonesia sendiri. Itu mengapa, menggaungkan keberadaan Asian Games yang sebentar lagi akan dihelat, begitu ia tekankan.
Jakarta sendiri mulai menata diri dengan perombakan beberapa venue yang bakal menjadi venue pertandingan, termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kini 5 bulan menjelang pelaksanaan, Jakarta juga berupaya untuk menggaungkan atmosfer hajatan ini.
Namun, berdasarkan pantauan INDOSPORT, sejumlah warga masih belum terpapar dengan euforia yang coba digemakan oleh penyelenggara. Bahkan untuk publikasi lewat sejumlah media, salah satunya transjakarta sendiri belum membuat para pengguna jasa transportasi tersebut sepenuhnya perhatian pada keberasaan Asian Games 2018.