Polemik Penggunaan Istora, INASGOC Panggil Cabor Bulutangkis dan Basket
Asian Games 2018 akan berlangsung pada 18 Agustus mendatang. Indonesia pun ditunjuk untuk menjadi tuan rumah pada ajang yang berlangsung empat tahunan ini.
Asian Games sendiri akan menyemarakkan dua kota, yakni Jakarta dan Palembang. Selain itu ada sekitar 45 negara peserta yang ambil bagian dalam ajang empat tahunan ini.
Akan tetapi ada sejumlah masalah yang menghampiri ajang tersebut. Sehingga Panitia Pelaksana Asian Games atau Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) harus turun tangan mencari jalan keluar.
1. Polemik Istora Senayan
INASGOC baru-baru ini mengajak cabang olahraga bulutangkis dan basket untuk membicarakan rencana penggunaan venue Istana Olahraga (Istora) Senayan, Jakarta. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum INASGOC, Syafri Syamsudin.
"Hari ini kami melaksanakan diskusi penyepahaman rencana penggunaan arena (venue model exercies) dari cabang olahraga bulutangkis dan basket dalam penggunaan Istora yang akan dipakai oleh keduanya pada Asian Games 2018," jelas Syafri.
2. Gelar Diskusi
Demi menyelaraskan tujuan bersama, Syafri mengundang manajer arena dan manajer kompetisi dari kedua cabang olahraga tersebut. Mereka diminta untuk menjelaskan segala kendala dan kebutuhan saat event berlangsung.
"Seperti bagaimana terkait mengangkut transportasi atlet, ofisial, medis, tiket, akreditasi, dan kebutuhan untuk overlay. Semua itu diputuskan bersama sehingga menjadi pegangan saat gim nanti," beber Syafri.
3. Waktu Berdekatan
Dari informasi yang didapatkan, bulutangkis dan basket, sama-sama akan menggunakan Istora. Selepas bulutangkis yang kemungkinan akan menghabiskan waktu dua pekan, basket 5x5 akan menggunakan Istora untuk partai semifinal dan final mereka yang hanya berjarak satu hari selepas bulutangkis rampung menggelar pertandingannya.