Termasuk Milik Undertaker, 3 Teknik yang Ternyata Ilegal di MMA
Mixed Martial Arts atau singkatnya, MMA, adalah olahraga tarung di mana teknik-teknik dari berbagai cabang bela diri dipadukan dan diadu di atas arena.
Bahkan, MMA kerap dicap sebagai olahraga yang terlalu keras, terutama dengan sejarahnya di mana olahraga ini dulunya memperbolehkan seluruh cara dan gerakan untuk memenangkan sebuah pertarungan.
Namun MMA, terus berkembang demi keamanan para atletnya. Aturan-aturan baru pun diterapkan, termasuk melarang penggunaan beberapa teknik yang dianggap terlalu berbahaya untuk digunakan.
Bukan gerakan-gerakan seperti eye-gouge (mencolok mata) atau menjambak, yang jelas-jelas tidak menunjukkan sportivitas.
Teknik-teknik berikut terlihat wajar, namun ternyata dianggap ilegal di Ultimate Fighting Championship (UFC), salah satu organisasi MMA terbesar yang kerap menjadi tolak ukur olahraga ini.
1. 12-6 Elbows
Para petarung MMA sebenarnya jarang sekali memiliki kesempatan untuk melakukan teknik ini.
12-6 elbows adalah gerakan menyerang menggunakan siku, menyerang dari atas ke bawah -- seperti dari arah angka 12 ke enam di dalam jam.
Gerakan ini dianggap lebih berbahaya dibandingkan serangan-serangan menggunakan siku lainnya, karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada lawan, terutama bagian kepala.
Jon Jones mantan juara Light-Heavyweight UFC pernah didiskualifikasi di UFC 10 finale, karena menggunakan teknik ini. Kala itu, ia hampir mendapatkan kemenangan TKO melawan Matt Hamill.
2. Headbutt
Pada awal perkembangan MMA, headbutt atau menyundul lawan pernah menjadi satu teknik legal. Namun seiring perkembangan, gerakan ini telah dilarang di hampir seluruh organisasi MMA.
Pertimbangannya, gerakan ini terlalu berbahaya bagi kedua petarung dan sering berakhir dengan luka sobek.
Penggunaan headbutt akan memaksa wasit untuk menghentikan pertarungan sementara atauh bahkan langsung mendiskualifikasi pelaku.
3. Piledriving
Teknik yang sering kita lihat di WWE ini, ternyata ilegal di UFC.
Piledriving adalah gerakan membanting lawan dengan menjatuhkan kepala lawan terlebih dahulu.
Salah satu gerakan Undertaker di WWE, Tombstone Piledriver, adalah contoh populer gerakan ini.
Gerakan ini berpotensi mengakibatkan cedera berisiko kematian pada lawan, terutama bila leher lawan tidak dapat menopang berat badan saat mendarat dari bantingan.
Bagaimanapun, hal ini sangat jarang digunakan di UFC, dan biasanya wasit hanya akan memperingkatkan petarung untuk tidak mengulangi gerakan tersebut.