3 Fakta Bambang Hartono, Atlet Tertua Indonesia di Asian Games 2018
INDOSPORT.COM - Pembukaan Asian Games 2018 beberapa hari lagi akan resmi digelar. Sama seperti turnamen-turnamen lainnya, ajang yang selalu digelar setiap empat tahun ini juga menghadirkan atlet termuda dan tertua.
Aliqqa Kayyisa merupakan atlet Indonesia termuda di perhelatan Asian Games 2018. Sementara itu, Indonesia juga mengirimkan atlet tertua yang usianya mencapai 78 tahun. Atlet tersebut bernama Michael Bambang Hartono.
Bambang terpilih menjadi salah satu kontingen yang akan bermain dalam cabang olahraga (cabor) bridge di Asian Games 2018. Pengurus Besar Persatuan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) tanpa ragu mengirim Bambang sebagai atlet di turnamen ini.
Berikut INDOSPORT mencoba untuk mengulas beberapa fakta mengenai Bambang yang merupakan atlet tertua Indonesia di ajang olahraga terbesar di benua Asia.
1. Anak Bos Rokok di Indonesia
Bambang Hartono merupakan seorang putra dari Oei Wie Gwan yang memiliki status sebagai konglomerat di Indonesia. Ayah Bambang tersebut merupakan pendiri perusahaan rokok Indonesia, yakni Djarum.
Awalnya, keluarga Hartono ini mengakusisi pabrik rokok kecil yang ada di Indonesia pada tahun 1951 silam. Perusahaan rokok tersebut bernama Djarum Grampophon. Namun pada tahun 1963, perusahaan keluarga Hartono hampir musnah akibat kebakaran.
Kali ini Bambang dan kakaknya, Robert Budi Hartono, berhasil membangkitkan Djarum dan mengubah perusahaan tersebut menjadi yang paling besar. Kini, keluarga Hartono pun mencoba mengembangkan sayap bisnisnya di berbagai sektor.
2. Orang Terkaya di Indonesia
Terlahir dari keluarga konglomerat pun membuat Bambang menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Apalagi, dirinya telah mendapatkan warisan seluruh perusahaan yang telah dibangun oleh sang ayah.
Menurut laporan majalah Forbes, Bambang menjadi pengusaha terkaya di Indonesia. Atlet yang lahir di Semarang, Jawa Tengah tersebut memiliki kekayaan mencapai 16,7 miliar dolar atau sekitar Rp225 triliun. Kekayaan itu terhitung sejak Maret 2018 lalu.
3. Punya Hati Mulia
Sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia nyatanya membuat Bambang berbesar hati untuk terus menyumbangkan hartanya kepada orang lain. Hal tersebut terbukti ketika dirinya berencana memberikan seluruh bonus yang diberikan pemerintah jika mampu meraih emas.
"Ya akan kami sumbangkan ke pembinaan. Kami pembinaan ongkosnya mahal. Pernah di Kudus, bulutangkis, ada 100 atlet. Tapi untuk menghasilkan 1 juara seperti Liem Swie King saja ongkosnya berapa? Bisa dibayangkan saja berapa," ujarnya, dikutip dari Detik.com.
Seperti yang diketahui, pemerintah telah memberikan kebijakan baru terkait bonus untuk atlet yang bisa meraih medali emas di Asian Games 2018. Pemerintah mematok uang sebesar Rp1,5 miliar untuk atlet yang mampu menyumbangkan medali emas.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Asian Games 2018 di INDOSPORT