Lomba Makan Kerupuk: Makna Perjuangan dan Rasa Syukur
INDOSPORT.COM - Makan kerupuk menjadi salah satu lomba wajib dalam perayaan HUT RI atau 17-an. Di balik keseruannya, lomba makan kerupuk mengandung makna mendalam.
Saat ini, rakyat Indonesia sedang menyambut dua hari besar, perayaan HUT RI ke-73 dan Opening Ceremony Asian Games 2018. Dua acara itu sudah dipersiapkan dan kini menanti pelaksanaannya.
Khusus untuk HUT RI ke-73, penyambutan tak hanya dilakukan di Istana Merdeka, namun juga dilakukan masyarakat di seluruh penjuru tanah air. Jalanan, perumahan, sekolah, kantor, dan lainnya kini sudah dihiasi dengan nuansa Merah Putih.
Pemandangan yang umum kita jumpai menjelang HUT RI pada 17 Agustus.
Selain pemandangan bendera, ornamen, dan hiasan bernuansa Merah Putih, di berbagai sudut wilayah kini sudah mulai diadakan berbagai perlombaan khas 17 Agustus. Salah satu lomba yang tak pernah absen dalam acara 17an adalah Makan Kerupuk.
Lomba makan kerupuk menjadi salah satu lomba yang menarik banyak minat masyarakat. Keseruan dan kelucuan lomba makan kerupuk sering kali mengundang gelang tawa peserta, panitia, dan penonton.
Namun, di balik keseruannya, ternyata lomba makan kerupuk memiliki makna mendalam.
1. Makna Perjuangan
Lomba makan kerupuk yang sering kita lakukan dan jumpai, sejatinya diadakan untuk memperingati tentang perjuangan rakyat Indonesia saat masa penjajahan.
Saat itu, kerupuk menjadi salah satu makanan yang menjadi menu utama bagi warga Indonesia.
Pada masa penjajahan, banyak rakyat Indonesia yang kesulitan dan tak mampu membeli makanan enak. Oleh karena itu, banyak rakyat Indonesia hanya mampu makan seadanya, berupa nasi dan kerupuk.
Dan untuk mengingat perjuangan rakyat Indonesia saat masa penjajahan, hingga kini sering diadakan lomba makan kerupuk. Hal itu menjadi simbol bahwa bangsa Indonesia tak pernah melupakan perjuangan rakyat di masa penjajahan.
2. Wujud Rasa Syukur
Selain digunakan untuk memperingati perjuangan rakyat Indonesia saat masa penjajahan lomba makan kerupuk juga memiliki makna dan manfaat lain.
Salah satunya adalah rasa senasib sepenanggungan. Seluruh peserta lomba makan kerupuk mendapatkan perlakuan yang sama, kerupuk yang sama, dan peraturan yang sama. Hal itu juga bermakna kesetaraan di antara para peserta.
Selaiin itu, para peserta lomba makan kerupuk juga dapat mengerti arti pentingnya bersyukur. Terutama bagi kita yang kini hidup di zaman modern, bebas dari penjajahan, dan sudah tak kesulitan untuk makan.
3. Semakin Variatif
Lomba makan kerupuk yang awalnya hanya berupa kerupuk yang digantung sesuai tinggi badan peserta, semakin lama semakin bervariasi dalam penyelenggaraannya.
Salah satunya adalah kerupuk yang diberi kecap. Selain memberi rasa yang lebih enak untuk kerupuknya, kecap yang belepotan ke wajah peserta juga menjadi kelucuan yang bisa mengundang gelak tawa.
Selain itu, kini juga mulai populer lomba makan kerupuk dengan tali yang bisa dinaikturunkan. Ujung tali diikat ke kerupuk, sedangkan ujung tali yang lain di ikat ke kaki peserta.
Jadi peserta lomba harus menaikkan kakiknya agar kerupuk bisa tepat berada di depan mulutnya. Tingkat kesulitan seperti ini menambah keseruan dalam lomba makan kerupuk.
Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT