Mengintip Keseruan Closing Ceremony 3 Edisi Asian Games Terakhir
INDOSPORT.COM - Meski tidak semegah saat pembukaan, closing ceremony Asian Games 2018 selalu memberi kesan yang tak kalah spektakuler.
Tak terasa, perhelatan Asian Games 2018 sudah berakhir. Olahraga triathlon pagi tadi telah menjadi pertandingan yang paling ujung digelar di pesta olahraga terbesar edisi kali ini.
Kini, tinggal menunggu saja waktu dari closing ceremony atau penutupan dari ajang bergengsi Asian Games 2018. Sesuai rencana, upacara penutupan baru akan berlangsung pada Minggu (02/09/18), pukul 19.00 WIB malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Tidak seperti pembukaan, pada penutupan kali ini dipastikan oleh Creative Director, Wishnutama akan dipastikan lebih sederhana. Selain itu juga tidak akan ada lagi panggung yang sangat megah nan mewah.
Meski begitu, penutupan kali ini bukan berarti dibuat seadanya. Segenap tim dari penutupan telah mempersiapkan kejutan-kejutan baru yang hanya ada di penutupan Asian Games 2018. Tak lupa diisi oleh para pengisi acara.
Artis papan Indonesia dan mancanegara atas sudah disiapkan untuk mengisi acara. Mulai dari biduwanita Siti Badria, Isyana Sarasvati hingga dua boy band kenamaan Korea Selatan, Super Junior dan iKon.
Namun, bagaimana dengan penutupan Asian Games yang ada pada edisi-edisi sebelumnya? Berikut adalah closing ceremony Asian Games dalam tiga edisi terakhir yang telah dirangkum INDOSPORT:
1. Asian Games 2006 â Doha, Qatar
Pada upacara penutupan Asian Games 2006 di Qatar, menampilkan kisah-kisah Arab seribu tahun yang lalu. Pertunjukkan dimulai dengan anak muda yang sama dengan "Pencari" yang ada dalam upacara pembukaan.
Ia terbang di atas karpet ajaib ke sebuah buku cerita Arab yakni "Seribu Satu Malam" dengan menampilkan kisah-kisah seperti Haroun Al-Raschid dan Darwis, Ali Baba, dan Empat Puluh Pencuri, Sinbad Pelaut dan Aladdin serta Lampu Ajaibnya.
Pertunjukan ini menggunakan serangkaian penari, kuda, dan efek khusus untuk menggambarkan cerita yang berbeda. Setelah itu, segmen "Land of the Oryx" ditunjukkan dengan tari-tarian.
Setelah pertunjukkan berakhir, seluruh atlet dari 45 negara mulai berkumpul. Atlet Korea Selatan, Park Tae-hwan diumumkan sebagai atlet terbaik usai menggondol tujuh medali, tiga diantaranya adalah medali emas dari cabor renang.
Setelah itu, Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah secara resmi mengumumkan Asian Games 2006 ditutup dan memberikan bendera OCA kepada walikota Guangzhou, Zhang Guangning, yang berstatus sebagai tuan rumah Asian Games berikutnya pada tahun 2010.
Terakhir menampilkan kembang api yang memukau juga merupakan salah satu pertunjukan kembang api paling mahal di acara multi-olahraga.
2. Asian Games 2010 â Guangzhou, China
Tak ada perubahan lokasi dengan pembukaan, closing ceremony dari Asian Games 2010 tetap berpusat di Haixinsha, sebuah pulau kecil di Sungai Mutiara, China. Mereka menempatkan sungai sebagai panggung utama dan gedung-gedung sekitar sebagai latar belakang.
Dalam penutupan tersebut mengusung tema “Leave Your Song Here” dengan menampilkan lagu-lagu dari China, India, Lebanon, Jepang, Kazakhstan, Mongolia, dan juga Indonesia.
Ya benar, lagu Indonesia yang terdapat dalam closing ceremony adalah lagu asal Tapanuli, Sumatera Utara yakni Sing Sing So. Selain itu juga ada beberapa tari-tarian dari Melayu, Jepang, dan juga India. Semua tarian tersebut berlangsung di bawah caldron Asian Games 2010.
Setelah resmi ditutup oleh Al-Sabah, upacara berlanjut dengan menaikkan bendera dari Korea Selatan, yang merupakan tuan rumah Asian Games edisi selanjutnya, yakni 2014 di Incheon.
Terakhir rombongan atlet dari 45 negara Asia berkumpul di bawah empat kaki caldron dan api kaldron dimatikan. Asian Games 2010 menjadi ajang kisah yang sangat heroik maupun kesedihan para pahlawan olahraga berakhir.
3. Asian Games 2014 - Incheon, Korea Selatan
Pada penutupan Asian Games 2014, dimulai pada pukul 07:00 waktu setempat dan mengambil tema “Our Cherished Memories of Incheon".
Urutan acara menampilkan pertunjukan dari National Dance Company of Korea, Gugak Center Dance Troupe dan Kukkiwon.
Selain itu juga menampilkan bagian dari kota tuan rumah Asian Games berikutnya, yakni Jakarta dan Palembang. Dimulai dengan “The Colours of Jakarta” yang menampilkan tarian Jawa yang dikenal dengan Ronggeng.
Lalu dilanjutkan dengan “The Spirit of South Sumatera” dengan menampilkan iringan tarian Melayu dari drum Rampak Nusantara. Setelah itu anggota IOC, Rita Subowo dan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin menerima bendera OCA.
Terakhir, bintang-bintang dari K-Pop membungkus upacara penutupan. Dengan menampilkan CNBLUE, Big Bang dan Sistar.
Penulis: Dimas Ramadhan Wicaksana.
Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT.