Profil Cabang Olahraga Asian Para Games 2018: Boccia
INDOSPORT.COM - Cabang olahraga (cabor) Boccia tergolong baru dan cukup asing di telinga masyarakat Indonesia lantaran baru mulai dikenal publik Tanah Air sekitar tahun 2016. Permainan ini berada di bawah naungan Boccia International Sports Federation (BISFed).
Permainan yang menggunakan bola sebagai instrumen utama ini juga baru pertama kali dimasukkan ke dalam daftar cabor yang akan dipertandingkan di Asian Para Games 2018.
Indonesia sendiri baru saja membentuk timnas Boccia yang siap menjalani debutnya di ajang multi-event 4 tahunan tersebut, yang akan digelar pada 6 sampai dengan 13 Oktober 2018 mendatang.
Meski tergolong baru, timnas Boccia Tanah Air akan tetap melakukan yang terbaik dan berupaya meraih medali emas. Timnas bahkan telah sempat mengikuti latihan di Korea Selatan beberapa waktu yang lalu.
Dalam Asian Para Games 2018, Indonesia akan bermain di 5 nomor: individu, berpasangan, dan beregu di kelas BC1, BC2, dan BC4.
Permainan Boccia berasal dari Yunani, dimainkan oleh para penderita celebral palsy dan mereka yang memiliki gangguan keterbatasan gerak. Permainan ini menuntut level konsentrasi yang tinggi, strategi, dan juga akurasi.
1. Penjelasan Cabor
Boccia pertama kali diperkenalkan ke publik saat Paralimpiade New York pada tahun 1984 dan dimainkan khusus bagi para penderita celebral palsy.
Celebral palsy sendiri adalah sekelompok gangguan fungsi gerak otot atau tubuh yang biasanya berakar dari masalah yang terjadi saat kehamilan. Kini, Boccia juga dapat dimainkan oleh mereka yang mengalami gangguan keterbatasan gerak.
Permainan ini menggunakan sejumlah bola yang kira-kira bobotnya 275 gram. Bola-bola tersebut terdiri dari 1 bola berwarna putih yang biasa disebut Jack, 6 bola berwarna merah, dan 6 bola berwarna biru.
Lapangan Boccia berukuran 12,5 x 6 meter dengan dasar lantai kayu atau bahan lain yang bersifat halus dan rata. Untuk atlet dengan kursi roda, disediakan tempat seluas 2,5 meter sedangkan sisa 10 meternya digunakan untuk area bermain.
Boccia dapat dimainkan secara individu, berpasangan, maupun beregu. Jika bermain individu, pemain melempar enam bola; jika berpasangan, masing-masing memiliki 3 bola; dan jika beregu, masing-masing mendapat jatah 2 bola.
Cara bermainnya pun cukup sederhana yaitu harus melempar bola sedekat mungkin dengan Jack untuk mendapat poin. Pemain atau regu yang mendapat bola merah memiliki hak untuk melempar Jack terlebih dahulu ke tengah lapangan lalu diikuti lemparan bola merahnya.
Seiring jalannya pertandingan, besar kemungkinan bola akan berpindah posisi dari Jack atau bahkan keluar area permainan sehingga perhitungan angka pun bisa berubah drastis dalam sekejap. Untuk itu, diperlukan strategi yang benar-benar matang agar tidak kecolongan poin oleh tim lawan.
2. Klasifikasi
Bocchia dibagi menjadi empat kelas, yakni BC1, BC2, BC3, dan BC4, yang dibagi berdasarkan kemampuan fungsional para pemainnya.
Klasifikasi BC1 merupakan pemain yang memiliki keterbatasan gerak namun masih bisa menggenggam dan melempar bola. Mereka juga diizinkan melempar bola menggunakan kaki dan didampingi asisten jika memang dibutuhkan.
Klasifikasi BC2 adalah yang paling ringan. Kelas ini terdiri dari pemain yang memiliki kondisi paling baik di antara kelas-kelas yang lain. Mereka yang masuk dalam kategori BC2 tidak membutuhkan asisten.
Klasifikasi BC3 merupakan pemain yang memiliki disfungsi lokomotor yang berat. Mereka yang berada dalam kategori ini biasanya tidak mampu menggenggam dan melempar bola. Dalam kualifikasi BC3, pemain harus menggunakan alat bantu untuk menggelindingkan bola dengan bimbingan asisten.
Klasifikasi BC4 merupakan pemain yang memiliki keterbatasan gerak di luar celebral palsy tetapi mirip dengan gejala BC1 dan BC2. Mereka yang berkompetisi dalam kelas ini tidak membutuhkan asisten.
Ikuti Terus Berita Asian Para Games 2018 Hanya di INDOSPORT.COM