Ratusan mobil dari berbagai varian dan komunitas bersaing dalam beberapa kategori perlombaan Retro Goes to City. Kategori yang dilombakan antara lain; best of the best, best restoration custom, best restoration retro, best restoration classic, raily look, dan racing look.
Diva Arvia, selaku panitia acara, mengatakan target acara ini tak hanya mengambil pasar dari komunitas dan pecinta mobil retro saja, akan tetapi lebih menjelaskan kalau mobil retro bisa bersaing dibalik semakin canggihnya pasar mobil.
"Kami ingin mengembalikan kenangan otomotif ke masa lalu. Kami mau mengenalkan kepada semua lapisan masyarakat, bukan hanya kepada komunitas dan pecinta mobil retro saja,” kata Diva.
Lebih jauh lagi Diva menjelaskan kalau dirinya optimis jika mobil mobil retro masih 'bisa kencang larinya'. Jadi, mobil retro tak akan ditinggalkan walaupun kenyataannya industri otomotif semakin berkembang dan mobil semakin canggih.
"Saya optimis, kalau sejumlah mobil retro punya suatu ciri khas sendiri, sehingga tidak akan ditinggalkan bagi pecinta mobil klasik. Kalau dirawat secara rutin, mesin masih bisa bersaing dan kuat larinya, tidak bakal ketinggalan kok. Meski kenyataanya dunia otomotif semakin berkembang" ujar Diva.
Walaupun acara ini hanya berlangsung satu hari, tapi antusiasme cukup diapresiasi oleh penikmat mobil retro. Mobil mobil klasik tidak pernah ditinggal penggemarnya, meski dunia industri otomotif semakin canggih.
1.8K
Retro Goes to City, Mobil Klasik Bisa Bersaing di Era Modern
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT