Tinton mengaku tetap siap menggelar kejuaraan bergengsi itu meski tidak menggunakan dana dari APBN.
"Ini swasta. Jadi dana siap. Lue kira gue miskin? Penggemar otomotifkan banyak. Dari dulu Sentul juga gunakan dana sendiri," kata Tinton Soeprapto.
Pengelola Sirkuit Internasional Sentul saat diwawancara awak INDOSPORT.
Manajemen sirkuit Sentul yang dipimpin oleh Tinton Soeprapto juga tetap terus melakukan komunikasi dengan Kemenpora.
Bahkan hari ini, Tinton baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenpora ini, Tinton mengaku tetap optimis sambil menunggu amanat dari pemerintah.
Sirkuit Internasional Sentul yang masih diperdebatkan untuk menyelenggarakan MotoGP 2017.
"Pokoknya kita ikut amanat pemerintah. Kalau masalah akses kann bukan wewenang kami, tapi pemerintah kabupaten. Tapi kalau renovasi Sentul kita bisa dari swasta," ucap Tinton.
"Yang penting saat ini Sentul hanya memohon restu dan minta didampingi oleh pemerintah," tambahnya.
Tinton juga mengatakan bahwa Sirkuit Sentul adalah sarana yang paling realistis bagi Indonesia untuk menggelar MotoGP 2017.
"Sekarang kita kan komit di tahun 2017. Kalau dipindah mana ada waktu lagi. Sekarang Sentul sudah ada barangnya 70 persen, Jadi sekarang kita laporan dan terima kasih kalau dikasih kesempatan menyelenggarakan MotoGP," tandasnya.