Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah bertemu dengan Javier Alonso perwakilan Dorna Sport selaku penyelenggara gelaran MotoGP pada Rabu (03/02/16).
Dalam pertemuan tersebut, Dorna mendukung pemerintah Indonesia untuk menggunakan jalanan di sekitar Gelora Bung Karno sebagai sirkuit MotoGP.
Rute penampakan jalanan sekitar GBK yang akan dijadikan sirkuit MotoGP di ambil dari Google Earth.
"Alonso waktu itu bilang, 'GBK akan menjadi (sirkuit) fantastis, dan pertama di dunia yang menggelar sirkuit jalanan (untuk balapan MotoGP)'. Alonso mengatakan itu di depan Pak Menpora," jelas Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto, di gedung Kemenpora.
Meskipun terkesan tidak begitu yakin, mengingat tingkat kesulitan serta risiko kecelakaan yang tinggi pihak Kemenpora akhirnya menentukan rute mana saja di sekitaran GBK yang akan digunakan.
Rute yang dipilih adalah jalan Asia-Afrika dan Jalan Pemuda. Kendati demikian Kemenpora berusaha untuk menghindari jalan Jenderal Gatot Subroto dan jalan Jenderal Sudirman.
"Sudah ada yang usul seperti itu, nanti paddock yang ada di gambar (sirkuit jalanan di GBK) akan ada di pintu 7, depan TVRI. Nanti di kanan-kirinya ada paddock VVIP. Pada saat bertemu dengan Alonso, sirkuit yang dibahas hanya satu, yakni GBK. Kami tidak menyebut yang lain. Tapi Alonso tidak mempermasalahkan bila GBK tidak jadi, asalkan ada tempat lain menggelar MotoGP," jelas Gatot.
Sirkuit Monaco, contoh sirkut jalanan yang digunakan untuk menggelar balapan Formula 1.
Terkait penyelenggaraan ini, Indonesia diberikan waktu yang cukup lama untuk membuat kontrak baru dengan Dorna hingga Juni mendatang untuk persiapan melangsungkan MotoGP 2017.
Bahkan bila gagal di tahun ini, Indonesia masih mendapatkan kesempatan untuk menggelar MotoGP pada 2018.