Menpora Imam Nahrawi telah melakukan pertemuan dengan Direktur Manor Abdulla Boulsien. Namun kekurangan bayar Rio Haryanto pada pihak Manor sebesar 7 juta Euro atau setara dengan Rp107 miliar masih belum menemukan titik terang.
Tinton Soeprapto kondisi yang dijalani oleh Rio ini seperti nasi yang sudah menjadi bubur. Pembalap asal Solo tersebut tidak perlu disalahkan.
"Rio Haryanto itu sekarang seperti nasi yang sudah menjadi bubur. Rio tidak perlu disalahkan atau semacamnya, tinggal sekarang kepedulian dan rasa memiliki dari masyarakat Indonesia," ujar pria 71 tahun tersebut saat ditemui INDOSPORT.
Ayah dari Ananda Mikola ini juga sangat menyayangkan hal ini. Pasalnya, pembalap 22 Januari 1993 ini memiliki tim mekanis yang bisa mengeluarkan potensi dirinya.
"Tim mekanis Rio itu dulunya bekas Nico Rosbreg, jadi ajang Rio dengan Pascal ini sudah bagus. Biar pun Rio sering kalah dari Pascal itu sudah bagus. Rio ini anak baik, tapi tidak bisa menutupi syarat yang diminta tim. Kekurangan 7 juta itu, mau gimana lagi," tambahnya.