Juara dunia Formula 1 1996, Damon Hill, menyatakan bahwa Mercedes tak akan ragu untuk memecat Lewis Hamilton apabila sang pembalap kembali tak patuh dengan keputusan tim. Akhir musim lalu, Hamilton membangkang perintah tim untuk meningkatkan kecepatannya pada balapan pamungkas 2016.
Untuk saat ini, hubungan kedua pihak telah membaik dan Mercedes sudah merelakan taktik membalap Hamilton yang kontroversial. Namun Hill yakin jika Mercedes bisa memutus kerja sama dengan Hamilton apabila pembalap asal Inggris tersebut melampaui batas kesabaran tim.
"Selalu ada batasannya, ada titik di mana seseorang melampaui batas dan tim akan bilang, 'oke, ini memakan lebih banyak biaya daripada anggaran yang kami siapkan'. Maksudnya bukan uang, tetapi lebih kepada hubungan dan keefektifan sebagai sebuah tim," tutur Hill, dikutip Daily Mail.
"Namun harus ada keseimbangan yang harus dicapai. Anda memaafkan amukan yang muncul beberapa kali selama mereka bisa menghasilkan yang lebih bagi tim sepanjang musim," lanjut mantan pembalap Williams ini.
Hill sendiri tak menampik bahwa justru Hamilton yang bisa memilih untuk keluar dari Mercedes. Sebagai mantan juara dunia tiga kali dan difavoritkan sebagai juara musim ini, pembalap 32 tahun itu tentu punya daya tawar tinggi dengan tim-tim lain.
"Kita lihat saja nanti. Mungkin Lewis adalah monster yang emosional dan ada situasi di mana ia berkata, 'sudah cukup, saya tak mau melakukannya'. Lewis berada di posisi yang kuat. Mercedes harus menyadari apakah mereka butuh Lewis Hamilton, aset bagi mereka, dan memberikannya ruang untuk melakukan pekerjaannya," pungkas Hill.