Direktur Komersial Formula 1 yang baru, Sean Bratches, menyatakan ada 30 venue yang mengantri untuk ditunjuk sebagai tuan rumah balapan jet darat paling prestisius itu. Hal ini sesuai dengan harapannya, yakni memakai sirkuit-sirkuit baru yang bisa dimasukkan dalam kalender balapan yang lebih mudah diikuti oleh para tim dan penggemar F1.
"Dalam arti yang lebih luas, kami ingin menciptakan keseimbangan antara Eropa, Amerika, dan Asia. Dalam dunia yang sempurna, kami ingin mengadakan balapan di suatu wilayah, kemudian pindah ke wilayah lain, dan seterusnya. Tentu saja keuntungannya adalah efisiensi tak hanya dari memindahkan tim, tetapi juga mengarahkan para penonton," beber Bratches, dikutip dari Motorsportweek.
"Jadi kami bisa bilang ke para penonton, 'Anda harus bangun pagi-pagi untuk menonton balapan, 2,5 bulan ke depan balapan berlangsung siang bolong, dan selanjutnya di malam hari'. Kami rasa itu sangat penting," lanjutnya.
Bos marketing F1 baru ini pun meyakini perlu kejelian dalam menentukan arena balapan, yakni harus memiliki basis penggemar F1 yang besar dan mampu menarik banyak penonton ke arena balap. Ia juga menyatakan bahwa New York punya potensi untuk menjadi salah satu sirkuit baru dan menjadi balapan kedua di Amerika Serikat.
"Kami menginginkan keseimbangan. Kami mau pusat kota yang punya banyak penggemar F1 untuk menarik mereka menonton balapan langsung di lintasan," tambah Bratches.