Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta tidak hanya menampilkan mobil-mobil klasik maupun modern. Lebih dari itu, sepeda motor modifikasi juga terselip dari kemeriahaan acara tahunan tersebut.
Adalah Komunitas Airbrush Indonesia yang cukup menarik pengunjung pameran. Bermodalkan motor yang nyentrik dengan body penuh dengan hasil karya kreatif, komunitas ini menjalani tahun kedua membuka booth di IIMS.
“Ini kita mulai dari tahun kemarin, dan ini tahun kedua kita diundang untuk meramaikan acara,” ujar Agus selaku Ketua Umum Komunitas Airbrush Indonesia kepada INDOSPORT.
Agus menceritakan, pangkal musababnya terbentuk komunitas ini adalah untuk menjalin silaturahmi sesama airbrusher. Tujuh tahun yang lalu, mereka berkumpul di bengkel untuk mencetus komunitas kreatif ini.
“Mulanya untuk menjalin tali silaturahim sesama airbrusher. Jasa di bidang airbrusher. Awalnya dari bengkel. Kita bikin grup Facebook Komunitas Airbrush, dan peminatnya membludak. Anggota kita sekarang ada 30 ribuan di seluruh Indonesia,” tutur Agus.
“Berdiri pada 2010 lalu, anggota awal sekadar nongkrong saja. Beberapa orang, semakin ke sini, semakin banyak. Untuk mengisi waktu dibanding mengikuti balapan liar," sambungnya.
Selain memiliki puluhan ribu anggota, Komunitas Airbrush juga membuka beberapa cabang di wilayah Nusantara. Agus menyebutnya sebagai chapter atau regional daerah.
“Airbrush di wilayah Jakarta banyak, ada juga di Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Kalimantan. Kita berbagi informasi di bidang pengecatan. Mereka membentuk chapter-chapter tersendiri, tapi tetap terpusat di Jakarta,” ucap Agus.
Agus mengungkapkan, tidak sembarang orang dapat menggambar motor dengan detail. Menurutnya, pemula mesti mengikuti tingkatan-tingkatan sesuai prosedur.
“Ada tingkatan jenis. Airbrush di Indonesia dibagi dengan realis gambar-gambar, serta grafis warna-warna yang tajam. Ada juga teknik pengecatan pinstripe, medianya pakai kuas. Butuh skill memadai. Dasar pengecatan dasar dulu, dari nol, tahap 1, 2, dan 3. Prosesnya ada banyak. Mewarnai tidak asal, perlu dinamika warna, itu yang dipelajari,” ungkap Agus.
Lantas, apakah sepeda motor yang di-airbrush dapat ditilang di jalan karena warna motor tidak sesuai dengan surat-surat kendaraan? Agus memberikan tipsnya. Kata Agus, bila sepeda motor digunakan untuk aktifitas sehari-hari, dapat dicat sesuai warna kendaraan.
“Motor airbrush kebanyakan hanya untuk kontes. Kalau harian, kita kasih tahu ke konsumen itu sesuai dengan warna STNK. Kita padukan. Tidak kena tilang. Kalau kontes, dibebaskan. Tidak dipakai untuk jalan, hanya pameran dan kontes,” jelas Agus.
Tarif yang dipatok Komunitas Airbrush untuk sekali mengecat full body motor tidaklah terlalu mahal. Meski begitu, rentang tarif bakal berbeda-beda tergantung tingkat kesulitannya.
“Tarif relatif. Tidak bisa dipatokkan. Setiap airbrusher memiliki kesulitan masing-masing dan harga. Kisaran full body untuk motor matik sekitar Rp3 jutaan. Tapi kalau tingkat kesulitannya lebih, harga juga berbeda. Tergantung masa pekerjaan. Tergantung berapa banyak warna banyak dipakai,” pungkas Agus mengakhiri.