Krisis diplomatik yang tengah dihadapi Qatar menimbulkan kerisauan tentang dampaknya bagi olahraga di negeri tersebut. Sejumlah negara dilaporkan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan negara di Teluk Persia ini karena Qatar dituding mendukung terorisme.
Krisis yang berlangsung sejak 5 Juni 2017 ini lantas membuat beberapa kompetisi olahraga internasional yang diselenggarakan di Qatar terancam batal. Negara terkaya di dunia dari segi GDP (Produk Domestik Bruto/PDB) per kapita ini dijadwalkan untuk menghelat Piala Dunia 2022 dan sejumlah balapan motor yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Setidaknya tercatat tiga balapan motor yang diadakan di Qatar, yakni MotoGP, World Superbike (WSBK), dan Motocross. Event yang terakhir disebutkan ini bahkan sudah dibatalkan pelaksanaannya untuk tahun depan. Maka tersisalah nasib belum jelas dari WSBK yang rencananya akan dihelat 3 November tahun ini dan MotoGP di musim depan.
Baca Juga |
---|
Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, akhirnya sedikit angkat bicara mengenai isu ini, meski belum bisa memberikan kepastian. "Kami menunggu Uni Eropa untuk membuat panduan tentang isu ini," jawab Ezpeleta singkat kepada Speedweek.
Qatar sendiri telah masuk dalam kalender MotoGP sejak 2004. Pada 2008, Sirkuit Losail menjadi venue pertama yang mengadakan balapan malam hari dalam sejarah MotoGP.
Sejak pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya, beberapa sektor di Qatar terancam lumpuh. Negara yang kaya akan minyak ini dikhawatirkan akan kekurangan bahan pangan dan sulit untuk keluar masuk negara tersebut.