Saat Andi Gilang di tahun 2016 dan Dimas Ekky pada tahun 2015 tiba di kompetisi Eropa dalam ajang FIM CEV, tantangan pertama yang harus mereka lewati adalah kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang sama sekali belum pernah mereka temui.
Hal itulah, membuat keduanya harus belajar dengan sangat cepat untuk dapat mengenal karakter keadaan sirkuit yang sama sekali belum dikenalnya, agar bisa kompetitif saat balapan.
Minggu ini di Estoril, Portugal, kemampuan beradaptasi mereka pun akan kembali mendapat ujian, yaitu balapan di sirkuit Portugal untuk kali pertamanya.
“Saya sudah melihat rekaman kejuaraan MotoGP dari beberapa kali balapan yang dipentas tahun-tahun sebelumnya di Portugal. Seri terbaru yang saya lihat tahun 2011 dan 2012 di kelas 125cc/Moto3,” imbuh Andi Gilang ketikaa ditanya persiapannya menghadapi Sirkuit Estoril dilansir dari rilis AHM Racing Team yang diterima INDOSPORT.
Baca Juga: |
---|
“karena kelas itulah yang menjadi referensi bagiku yang balapan di kelas yang sama. Saya suka dengan layout Estoril dan saya yakin semua akan berjalan baik,” tambahnya.
Senada dengan Andi Gilang, pembalap Moto3 Indonesia lainnya, Dimas Ekky juga mengaku jika ia telah melihat Sirkuit Estoril di seri MotoGP dari internet. Meski hanya melihat dari layar, Dimas Ekky tetap percaya baik dirinya ataupun Andi Gilang dapat beradaptasi dengan baik.
“Saya membuka internet dan mencari balapan MotoGP musim sebelumnya. Saya juga melihat trek dari rekaman kamera onboard yang diunggah di internet. Kami memang belum bisa melakukan test di Estoril, tapi dalam banyak hal saya optimis, karena kami bisa memanfaatkan sesi latihan resmi untuk beradaptasi,” tandas Dimas.
Lebih lanjut, keduanya juga membeberkan butuh waktu berapa lama untuk menguasai keadaan sirkuit saat mereka sedang melakukan uji coba trek dalam sebuah sirkuit.
“Biasanya satu atau dua sesi untuk mempelajarinya,” jelas Andi Gilang.
“Biasanya saya memerlukan 2 sesi. Sesi pertama saya gunakan untuk beradaptasi dan mendapatkan feeling yang bagus dengan motor. Di sesi kedua saya sudah siap untuk mencoba berbagai hal dan melihat dimana batasannya,” sambung Dimas.