Gelaran Indonesia Supermoto Championship (ISC) 2017 seri ketiga di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, cukup menarik perhatian para pecinta dunia balap motor. Hal itu tak lepas dari masuknya 13 racer internasional yang turut meramaikan seri terakhir Supermoto ini.
Satu diantara ke 13 pebalap internasional itu adalah Doni Tata Pradita, racer yang sempat mencicipi ajang balap bergengsi dalam Moto 2 itu akan turut ambil bagian pada ajang supermoto kali ini.
Ia mengakui bahwa keputusanya untuk ikut ISC tak lepas dari biaya yang lebih murah. Sehingga ia memutuskan untuk turut ambil bagian dalam ajang balap motor yang mengombinasikan racing dengan cross ini.
"Kalau ikut ajang Supermoto, biayanya jauh lebih murah ketimbang ikut Moto 2," ucap Doni Tata dalam konferensi pers di Candi Singhasari Kabupaten Malang, Jumat kemarin.
"Di Moto 2, kalau tidak punya sponsor yang kuat pasti kesulitan. Apalagi pesaingnya juga jauh lebih berat," racer kelahiran Sleman, Yogyakarta itu menambahkan.
Lebih lanjut, untuk ajang Supermoto sendiri, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh racer pendatang baru seperti dirinya. Tantangan paling utama adalah masalah adaptasi, lantaran sirkuit Supermoto menggabungkan lintasan aspal dan tanah liat.
"Kami di Supermoto tidak terlalu punya banyak waktu (untuk menyelesaikan setiap lap). Sehingga racer juga dituntut harus secepat mungkin beradaptasi untuk menaklukkan sirkuit," paparnya.
"Tapi, saya punya bekal karena sebelumnya sudah pernah ikut motorcross. Jadi itu cukup membantu," tutup racer berusia 26 tahun tersebut.