CEO Formula E, Alejandro Agag ternyata belum cukup hanya menggaet pembalap muda Indonesia berbakat Rio Haryanto untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.
Agag rupanya menyasar target lain untuk menyelenggarakan balapan di Jakarta yang rencananya bakal digelar musim 2018/19 depan.
"Ya, kami pastinya telah mempertimbangkan Indonesia dan jakarta akan menjadi destinasi yang hebat untuk Formula E," ungkap Agag dilansir Motorsport.
Terkait soal keterbatasan infrastruktur di Indonesia yang memadai untuk diadakannya balapan, Agag sendiri tak menjadikan hal tersebut sebagai masalah yang besar.
"Itu adalah tantangan yang sama di manapun, tidak ada perbedaan besar," jelas Agag optimistis soal digelarnya Formula E di Indonesia.
Membandingkan kondisi yang tengah dihadapi Indonesia, Agag sendiri memberi contoh soal infrastruktur yang ada di Hong Kong saat Formula E mengadakan balapan dalam seri terakhir kemarin.
"Hong Kong tidak memiliki infrastruktur yang dibutuhkan sebelumnya. Tapi itu sama saja menantangnya seperti menggelar balapan di Buenos Aires yang padahal sudah memiliki pasar motorsport yang sangat solid," jelasnya.
Masa depan Formula E memang terbilang cukup gemilang sejak digelar pertama kalinya 2014 lalu. Cukup banyak pabrikan ternama yang ikut dalam ajang tersebut.
Sebut saja tim besar dari Renault, Jaguar, Mahindar, NIO, Audi, Mercedes, dan BMW, telah bergabung menjadi bagian dari ajang balap mobil listrik ternama itu.
Tak hanya itu, sejumlah kota-kota besar telah menjadi tuan rumah dari balapan internasional tersebut, seperti New York, Putrajaya, Monte Carlo, London, Paris, Berlin, dan Roma.
Melihat kesempatan besar yang diberikan Agag untuk menggelar ajang balap Formula E di Tanah Air, akankan Indonesia siap berjuang bersama dengan Rio Haryanto untuk mewujudkan pretasi negara kita dalam dunia balap mobil? Kita tunggu saja nanti.