Gara-Gara Proposal Mesin, Ferrari Hengkang dari F1?

Jumat, 3 November 2017 12:25 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Galih Prasetyo
© awwiz.swanndvr.net
Caption Copyright: © awwiz.swanndvr.net
Caption

Ferrari mengecam keras isi proposal mesin 2021 yang dikeluarkan oleh Liberty Media untuk Formula 1. Kecaman tersebut akhirnya berujung pada ancaman hengkangnya Ferrari dari Formula 1 usai 2020. 

Ternyata keprihatinan itu tak hanya datang dari Ferrari, namun juga dua pabrikan lainnya, seperti Mercedes dan Renault, tepat 24 jam setelah proposal mesin untuk 2021 itu dirilis oleh Liberty Media dari hasil pertemuan yang dillakukan. 

© Alex Caparros/Getty Images
Pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen. Copyright: Alex Caparros/Getty ImagesPembalap Ferrari, Kimi Raikkonen.

Proposal mesin 2021 itu dinilai membuat kompetisi ini menjadi sebuah perlombaan adu 'senjata' yang kemungkinan besar justru akan merusak balapan itu sendiri. 

Bos Ferrari, Sergio Marchionne, dilansir Motorsport, mengaku sama sekali tak terkesan dengan keputusan yang diambil Liberty soal perubahan mesin yang akan diterapkan pada mobil F1 pada 2021 nanti. 

"Banyak hal yang tidak kamu setujui. Salah satunya adalah fakta bahwa keunikan powertrain tidak akan menjadi salah satu pembeda pembalap. Saya tidak akan menyetujui hal ini dilanjutkan," ungkap Marchionne. 

Faktanya, kini menjadi oposisi dari pengembangan strategis F1, yang melihat adanya perubahan lain pada balapan yang dihelat 2021 nanti. Ferrari sendiri mengikat kontrak dengan F1 hingga 2020. 

© encdn.f1i
Tim Ferrari Formula 1. Copyright: encdn.f1iTim Ferrari Formula 1.

Bos Formula 1, Chase Carey sebelumnya telah mengungkapkan rencana mesin yang akan digunakan pada mobil balap untuk 2021 mendatang. Hal tersebut dibahas berbarengan dengan pengenalan peraturan mesin baru. 

Dalam proposal tersebut, F1 akan tetap menggunakan mesin hybrid turbo 1,6 liter V6. Dalam menjalankannya, diperlukan kecepatan 3000 rpm. MGU-H juga akan dihilangkan untuk menyederhanakan unit daya internal.