Balapan Formula 4 South East Asia seri Sentul yang tadinya akan diselenggarakan pada akhir pekan ini, mendadak dibatalkan. Dilansir Motorsport, pembatalan ajang balap tersebut disebabkan oleh adanya permasalahan logistik yang dihadapi oleh pihak penyelenggara.
Kejuaraan yang menjembatani pembalap untuk berkembang menjadi Formula 1 ini memang tadinya menjadikan Sirkuit Internasional Sentul sebagai tuan rumah musim ini. Terhambatnya pasokan komponen untuk mobil balap menjadikan ajang tersebut harus tertunda.
Juara F4 SEA musim lalu, Presley Martono sendiri mengaku kecewa dengan dengan pembatalan ajang tersebut. Pasalnya, pembatalan tersebut menyebabkan mereka harus tampil tanpa pendukung di Tanah Air.
"Sangat menyedihkan kejuaraan tidak akan membalap di Sentul. Meskipun, dalam dunia motorsport kesulitan pengiriman yang tidak terduga dan perubahan jadwal terkadang tak bisa dihindari," ungkap Presley.
Tak hanya kekecewaan dari pembalap, namun juga datang dari pendiri F4 SEA, Peter Thompson. Ia menyayangkan hal tersebut karena Thompson menilai Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara dengan pasar pembalap yang mumpuni.
"Sentul sangatlah penting karena Indonesia memiliki pasar pembalap yang kuat, dan kami memenangi gelar pertama kami 1996 silam. Kamu bersenang-senang tahun lalu ketika pembalap lokal, Presley Martono memenangi gelar di sana," ungkapnya.
Belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai dimana lokasi balapan dan jadwal terbaru. Kabarnya informasi tersebut akan diumumkan oleh pihak F4 dalam beberapa hari ke depan.
"Kami mungkin membalap di Buriram, Thailand, pada awal Desember sebagai tambahan dari balapan keempat yang dijadwalkan pertengahan Januari 2018," jelas Thompson.
Tak hanya Presley, sejumlap pembalap Indonesia turut serta dalam ajang balap internasional tersebut, seperti Perdana Minang, Kezia Santoso, dan juga saudaranya Keanon Santoso.