Pindah dari Yamaha pada tahun 2016, Lorenzo yang telah meraih tiga gelar juara di kelas premier dipasangkan oleh Gabarini, teknisi yang mengantar Casey Stoner meraih gelar pertama Ducati pada 2007.
Alih-alih memuncaki podium demi podium, Lorenzo bahkan kesulitan menembus peringkat lima besar di setiap seri. Lorenzo hanya mampu finis di peringkat ketujuh klasemen MotoGP 2017. Pmebalap berjuluk X-Fuera itu mengoleksi 137 penampilan dengan prestasi terbaik adalah podium kedua pada MotoGP Malaysia. Tim Ducati merasa beruntung karena Andrea Dovizioso mampu tampil impresif selama musim lalu.
Untuk itu, Kepala kru Ducati, Cristian Gabarrini, mengatakan Jorge Lorenzo sudah mendapatkan cukup waktu beradaptasi sepanjang musim 2017. Pabrikan asal Italia itu tidak bisa lagi menerima penampilan minor Jorge Lorenzo pada MotoGP 2018.
"Pada awal musim kami fokus pada kepercayaan diri Jorge dengan motor. Nanti ia harus terus berada di lima besar, dan akhirnya, ia harus bertarung untuk kemenangan terlepas dari balapan atau kondisinya," kata Gabarrini seperti dikutip Motorsport.
Awalnya, Lorenzo diklaim mengalami kesulitan karena adanya perbedaan karakteristik motor. Namun, Gabarrini yakin satu musim merupakan waktu yang cukup untuk pembalap asal Spanyol tesebut.
"Jika tahun depan kami menemukan masalah seperti 2017, kami tidak memiliki alasan apapun. Musim lain yang sama seperti itu tidak akan bisa diterima. Jorge mampu menyesuaikan gaya membalapnya untuk mengambil keuntungan dari kelebihan dari motor baru," lanjutnya.