Meski menjadi salah satu event olahraga mobil akbar, Reli Dakar nyatanya juga menyimpan cerita suram soal tewasnya sang pendiri sekaligus pembalapnya sendiri, Thierry Sabine.
Sabine tewas pada 14 Januari 1986 ketika dirinya tengah memantau jalannya reli menggunakan helikopter. Dari ketinggian beberapa kaki, ia terus memperhatikan para pembalap berlaga di gurun pasir.
Nahas, helikopter yang membawa Sabine memantau laga jatuh usai menabrak bukit pasir di Mali, Afrika Barat. Insiden tabrakan tersebut dipicu oleh terjadinya fenomena badai pasir yang menyulikan pilot saat membawa helikopter.
Sang pilot yang juga seorang penyanyi, Daniel Balavoine bersama dengan dua jurnalis lainnya turut tewas dalam insiden tersebut. Jenasah Sabine langsung dibawa dengan tandu keluar dari helikopter segera setelah dievakuasi.
Di sisi lain, Reli Dakar sendiri memang telah banyak memakan korban, melihat kondisi balapan tersebut memiliki jarak tempuh mencapai ribuan kilometer. Selain itu, ajang balap ini termasuk salah satu yang paling ekstrim di antara kompetisi lainnya.
Medan yang mesti dilalui oleh para pembalapnya sendiri terbilang cukup ganas dan menantang. Ada beragam jenis permukaan lintasan yang mampu memicu terjadinya kecelakaan.
Reli Dakar yang akan digelar pada 2018 mendatang nanti merupakan perayaan usia ke-40 ajang tersebut diadakan sejak pertama kalinya pada 1979 silam.