Rupanya rencana pembangunan sirkuit bertaraf internasional di Jakabaring, Palembang bukan tanpa kendala sama sekali. Arsitek sirkuit ternama asal Jerman, Hermann Tilke mengakui adanya sejumlah masalah yang mesti dihadapi dalam pembangunan sirkuit tersebut.
Tilke sendiri melihat bahwa kendala pembangunan lintasan tersebut terletak pada lokasinya sendiri yang tepat berada di samping venue olahraga dayung untuk gelaran ajang akbar Asian Games 2018 yang akan dihelat di Palembang dan Jakarta.
Alex Noerdin bertemu dengan konsultan designer MotoGP, Hermann Tilke"Lintasan tersebut sedang dibangun di sebelah venue dayung untuk Asian Games 2018. Karena medannya berupa rawa, jadi harus ditumpuk agar tidak berada di bawah air saat pasang. Itu mempersulit kamu," ungkap Tilke, seperti dikutip Speedweek.
Namun untuk masalah eksekusi pembangunannya sendiri, Tilke mengungkapkan bahwa tim arsiteknya telah melihat sendiri lokasi usai melakukan banyak diskusi teknis yang dilakukan setelah berakhirnya balapan Formula 1 di Singapura.
Arsitek Sirkuit Jakabaring, Hermann TilkeSoal masalah pembangunannya sendiri, Tilke menilai Sirkuit Jakabaring akan secara realistis terbangun di tahun 2019. Namun untuk gelaran MotoGP sendiri, nampaknya tahun tersebut belum menjadi momen yang ideal bagi Palembang.
Lahan yang tersedia untuk pembangunan sirkuit sendiri memiliki luas yang mampu mencapai 120 hektar. Pembangunan lintasan yang ideal membutuhkan panjang yang mencapai 4.276 m. Di dalamnya sendiri sudah ada tiga lintasan lurus.
Jika dilakukan perhitungan, maka rata-rata putaran yang bisa dihasilkan pembalap saat melalui lintasan tersebut harus mencapai 1 menit 30 detik. Kecepatan motor yang digunakan juga harus mencapai 172km/jam. mbang sendiri.