Kabar mengenai kepergian Petrucci dari tim Pramac Ducati sudah mulai ramai berhembus kala Ducati berniat merekrut pebalap muda, Francesco Bagnaia yang berlaga di ajang balap Moto2 pada 2019 mendatang. Hal tersebut sendiri sesuai dengan misi Ducati, yang memang ingin manjadikan tim satelit mereka sebagai tim yang mematangkan para pebalap muda.
Danilo Petrucci pun segera membenarkan kabar tersebut. Dirinya juga dikabarkan menginginkan untuk bisa bergabung dengan tim pabrikan pada MotoGP musim 2019 mendatang. Dan diprediksi dirinya akan merapat ke Aprilia.
"Saya membaca di berita kalau saya telah dipecat dan Banaia akan mengambil alih tempat saya. Paolo Campinoti (pemilik Pramac) dan saya paham ini. Namun, kami tahu ini adalah tahun terakhir kami bersama. Siklusnya hampir rampung. Saya punya kontrak dengan Ducati dan akan berakhir pada Juni untuk masuk ke tim pabrikan, kalau tidak, saya akan bebas," ujar Petrucci dinukil dari La Gazzetta dello Sport.
"Pada 2017, ketertarikan Aprilia luar biasa. Menjadi pembalap tim asal Italia pun menarik bagi saya. Namun saya tidak ingin membela tim satelit lagi. Setelah tujuh tahun di MotoGP, ambisi saya adalah menjadi pembalap tim pabrikan," tutur Petrucci saat ditanya peluangnya bergabung dengan tim pabrikan.
Perjalanan karier pebalap asal Italia ini sendiri tergolong unik. Pada umumnya para pebalap akan terlebih dahulu berkompetisi di ajang balap di kelas yang lebih rendah seperti Moto2, dan lainnya.
Namun berbeda dengan Petrucci, dirinya mengawali karier MotoGP dengan langsung turun ke arena MotoGP di tahun 2012 bersama Loda-Suter. Dan mulai bergabung dengan tim Pramac Ducati di musim 2014.