Termasuk Rio Haryanto, Hanya Ada 4 Pembalap F1 dari Asia Tenggara
Setengah abad kemudian. tepatnya pada 2001, Asia Tenggara baru punya pembalap di Formula 1 lagi. Ialah Alexander Charles Yoong Loong, pembalap Malaysia yang bergabung dengan tim Minardi.
Alex Yoong yang berdarah Tionghoa-Malaysia dan Inggris ini memulai karier balapannya dengan saloon cars. Ia kemudian memenangkan Malaysian Championship pada 2005 hingga akhirnya debut di F1 Grand Prix Italia 2001.
Sayang, karier balapannya di F1 tak terlalu mulus. Semusim kemudian, ia harus keluar dari balapan F1 dan mengadu nasib di beberapa seri, seperti A1 dan Le Mans 24 Hours.
Selepas balapan, ia masih berkecimpung di dunia otomotif. Yoong bekerja untuk Lotus Racing sebagai kepala pengembangan dan juga komentator untuk Fox Sports Asia.
Rio Haryanto
Rio Haryanto meneruskan jejak Alex Yoong sebagai pembalap F1 dari Asia Tenggara. Rio bergabung dengan tim Manor Racing pada 2016 silam.
Selama satu musim, Rio membalap sebanyak 12 kali dan finish di akhir musim tanpa mengumpulkan satu poin pun.
Hingga saat ini, Rio menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang pernah mencicipi lintasan F1 sekaligus pembalap muslim pertama di ajang jet darat ini.
Alexander Albon
Setelah era Rio Haryanto, muncul lagi pembalap asal Asia Tenggara di musim ini, yakni pemuda asal Thailand bernama Alexander Albon. Meski memiliki darah campuran Inggris-Thailand dan lahir di Negeri Ratu Elizabeth, Albon memegang paspor Thailand.
Hobi balapan menurun dari sang ayah, Nigel Albon, yang pernah mengikuti kompetisi balap British Touring Car Championship dan Porsche Carrera Cup.
Di F1 musim 2019, Albon bergabung dengan tim Scuderia Toro Rosso. Jelang F1 GP Kanada pekan ini, ia bertengger di peringkat 14 klasemen dengan mengantongi 7 poin.