INDOSPORT.COM – Pembalap Indonesia yang berkarier di Formula 2, Sean Gelael masih belum mampu menunjukkan penampilan apik sepanjang musim 2019 ini. Mengingat, dalam lima balapan terakhir ia harus finis di luar 10 besar.
Posisi terbaik Sean Gelael di ajang F2 ini hanya di peringkat ke-6. Itu terjadi ketika dirinya menjalani feature race di Sirkuit Baku City pada 27 April 2019 lalu.
Sedangkan rekan satu tim Sean Gelael di Prema Racing, Mick Schumacher justru tampil cukup meyakinkan di F2 2019 ini. Pada seri terakhir, dirinya mampu menjadi yang terdepan di Sirkuit Hungaroring, Hungaria.
Prestasi ini nyatanya berbanding terbalik dengan Sean Gelael yang lebih cenderung semakin menurun di setiap seri balapannya. Padahal pada balapan ke-2 hingga ke-6, Sean Gelael selalu finis di posisi 10 besar.
Apalagi, Sean Gelael sempat mogok balapn di F2 pada seri balapn ke-13 dan 14. Itu terjadi ketika dirinya merasa dicurangi oleh pihak penyelenggara. Alhasil, setelah kembali balapan, fokus Sean Gelael sedikit buyar dan hanya finis di peringkat 15 dan 17.
Melihat penampilan ini, Sean Gelael semakin sulit untuk naik kasta ke Formula 1 pada musim depan. Terlebih, dirinya juga tak mampu menampilkan aksi yang memukau saat diberikan kesempatan tes tengah musim berama Toro Rosso.
Tes tengah musim atau in-season ini nyatanya merupakan sebuah agenda rutin F1 saat jeda musim panas pada periode Juli-Agustus.
Saat itu, Sean Gelael mengalami insiden yang cukup memprihatinkan karena mobil yang ia kendarai mengalami kerusakan teknis hingga akhirnya bendera merah berkibar.
Berbeda dengan Sean Gelael, Mick Schumacher merupakan pembalap F2 yang paling mungkin promosi ke F1 dalam waktu dekat ini. Apalagi ia memiliki koneksi dari ayahnya, yang merupakan legenda F1, Michael Schumacher.
Akan tetapi, bukan tidak mungkin Sean Gelael bakal tampil di F1 dalam beberapa tahun mendatang. Itu bisa diperoleh jika dirinya tampil mengesankan di F2 di sisa musim 2019.