INDOSPORT.COM - Legenda Formula 1, Michael Schumacher, dilaporkan sudah sadar setelah menjalani terapi stem cell atau sel induk di Paris. Namun belum banyak yang tahu apakah terapi stem cell itu.
Dilansir media asal Prancis, Le Parisien, kabar Schumacher sudah sadar pertama kali terungkap setelah mantan bosnya di Formula 1, Jean Todt, berkunjung dan menghabiskan waktu bersama pembalap 50 tahun itu selama 45 menit.
Kondisi juara dunia tujuh kali Formula 1 itu saat ini kian membaik berkat perawatan stem cell atau transfusi sel induk di rumah sakit Georges-Pompidou pada hari Senin (09/09/19).
Lantas, apakah yang dimaksud terapi stem cell? Berikut penjelasannya menurut laman kesehatan Mayo Clinic.
Terapi stem cell atau sel punca merupakan metode pengobatan baru yang masih diuji di dunia kedokteran. Sel punca merupakan sel induk yang dapat menbelah diri berkali-kali. Hal ini kemudian dimanfaatkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak akibat penyakit tertentu.
Orang yang mengidap penyakit mematikan seperti leukimia, limfoma, neuroblastoma, dan gagal jantung kabarnya bisa sembuh berkat terapi stem cell.
Stem cell dapat diperoleh dari tali pusat, sel induk pada orang dewasa, embrio berusia 3-5 hari, lemak, dan sumsum tulang belakang pasien itu sendiri. Sel-sel yang sudah diambil akan dimanipulasi untuk dikhususkan ke sel tertentu sesuai kebutuhan baru kemudian ditanamkan ke tubuh pasien.
Namun, terapi stem cell tetap memiliki efek samping, mulai dari yang ringan seperti mual, kelelahan, rambut rontok (akibat kemoterapi). Sementara itu, efek samping berat dari stem cell ialah infeksi dan GVHD (Graft Versus Host Disease), yaitu ketika sel-sel tubuh penerima menyerang sel-sel stem cell.