INDOSPORT.COM - Pembalap Formula 1 yang tergabung ke dalam tim Red Bull Racing-Honda, Max Verstappen, memprotes keras keputusan para petinggi F1 yang ingin mengubah sistem kompetisi balap mobil paling bergengsi di dunia itu.
Dilansir dari laman portal berita olahraga Race Fans, kabarnya Max Verstappen bersama beberapa pembalap lain yang tak disebutkan namanya, telah berbicara dengan para petinggi Formula 1. Mereka memprotes gagasan untuk mengganti babak kualifikasi dengan 'reverse grid race' tahun depan.
"Kami para pembalap telah mengadakan pertemuan dengan mereka. Kami membicarakan banyak hal tentang apa yang kami inginkan sebagai seorang pembalap F1. Sampai saat ini, belum ada keputusan apapun. Namun, kami tidak ingin F1 berubah menjadi seperti gulat Amerika (WWE)," ujar sosok berusia 22 tahun itu.
"Gulat Amerika adalah pertunjukan yang penuh kepalsuan dan hanya berjalan sesuai skenario. Kami sudah mengatakan dengan tegas bahwa kami tidak ingin hal itu terjadi. Karena, bagi kami kualifikasi yang sekarang ini sudah bagus. Saya sendiri bahkan tidak tahu bagaimana cara mengubahnya," pungkasnya.
Sebelum ini, bintang Red Bull Racing-Honda itu juga pernah memprotes tentang gagasan dari pihak Formula 1 untuk memperpanjang kompetisi menjadi 22 kali balapan (dibanding dengan 21 kali balapan seperti yang sudah dijalankan selama ini).
Protes memang sudah diajukan. Namun, belum ada informasi lebih lanjut terkait apakah para petinggi Formula 1 akan menimbang hal tersebut. Karena, perubahan itu pasti akan merugikan para pembalap. Karena, mereka harus beradaptasi dari awal.
Terlepas dari hal tersebut, Max Verstappen sendiri sudah tampil baik di kompetisi balap mobil Formula 1 2019 dengan menempati posisi empat di bawah pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, serta di bawah pembalap Ferrari, Charles Leclerc.