INDOSPORT.COM – Pembalap profesional asal Belgia, Stoffel Vandoorne mengaku bahwa dirinya kesulitan membandingkan dua ajang balap single seater yakni Formula 1 (F1) dan Formula E.
Vandoorne merupakan mantan pembalap Formula 1 dan sempat membela tim McLaren pada musim 2016-2018. Ia yang sempat menjadi juara GP2 Serier 2015 itu memutuskan untuk banting stir ke ajang Formula E bersama tim Mercedes-Benz.
Terkait perbedaan antara Formula 1 dan Formula E, ia menjelaskan bahwa dari sisi performa, mobil yang digunakan pada Formula 1 jauh lebih cepat dan tak tertandingi dibandingan dengan mengandalkan mobil listrik.
“Sangat sulit untuk membandingkan keduanya. Tapi performa F1 sangat luar biasa. Di Formula E ada yang namanya manajemen baterai,” kata Stoffel Vandoorne, dilansir dari laman Antara.
Waktu balapannya pun menurut Vandoorne sangat berbeda karena tidak dihitung berdasarkan jumlah lap, tetapi dengan durasi 50 menit ditambah 1 lap tambahan.
“Kami membalap di kota-kota besar dengan teknologi ramah lingkungan. Jadi ini ajang yang bagus dan setiap orang akan menikmatinya,” tambahnya.
Para pembalap akan beradu cepat di sirkuit-sirkuit jalan raya di 13 kota besar di dunia. Jakarta akan bergabung dengan 11 kota besar lainnya di dunia seperti London dan New York sebagai tuan rumah balapan Formula E.
Sebanyak 24 pebalap dari 12 tim termasuk mantan pembalap Formula 1, Stoffel Vandoorne, Felipe Massa dan Brendon Hartley akan bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia.